x

3 Catatan Hitam Warnai Laga Perdana Liga 1 2019 PSS Sleman vs Arema FC

Kamis, 16 Mei 2019 07:06 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Lanjar Wiratri
Aksi selebrasi pemain PSS Sleman usai Brian Ferreira mencetak gol ke gawang Arema FC. Foto Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Laga perdana pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC sudah belangsung, namun pertandingan tersebut harus ternoda dengan aksi kerusuhan. Berikut 3 catatan hitam yang mewarnai laga perdana kompetisi sepak bola Indonesia pada Rabu (15/05/19) malam WIB.

Dalam pertandingan yang berlangsung di stadion Maguwoharjo markas dari PSS Sleman tersebut, tim tuan rumah berhasil tampil impresif. Mereka berhasil mengandaskan sang juara bertahan Piala Indonesia 2019, Arema FC, dengan skor 3-1.

Laga baru berjalan kurang dari lima menit, para pendukung PSS Sleman di stadion langsung bergemuruh usai Brian Ferreira mencetak gol di menit ke-2, sekaligus membuat tuan rumah unggul 1-0.

Baca Juga

Arema FC yang tersentak dengan gol cepat PSS Sleman, langsung bereaksi dan menaikkan tempo permainan. Sejumlah peluang pun didapatkan tim berjuluk Singo Edan ini, namun hingga setengah jam laga berjalan tak ada gol tercipta.

Terus menekan, kebuntuan Arema FC pun lepas saat Comvalius mencetak gol di menit ke-30, skor kembali sama imbang 1-1 hingga babak pertama berakhir.

Selepas jeda, PSS Sleman kembali mendominasi dan sukses mencetak dua gol tambahan melalui aksi Yevhen Bokhashvili dan Rangga Muslim. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 3-1 untuk tim tuan rumah.

Meski sepanjang 90 menit laga berjalan kedua kesebelasan menampilkan permainan atraktif dan menghibur, namun masih ada segilintir catatan hitam yang mewarnai laga perdana Liga 1 musim 2019 ini.

Berikut INDOSPORT.COM coba mengulas 3 catatan hitam, yang mewarnai sengitnya laga perdana Liga 1 musim 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC, Rabu (15/05/19):

Situasi duel pertandingan PSS Sleman vs Arema FC. Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT

1. Kepemimpinan Wasit yang Kurang Tegas
Sempat menuai kontroversi saat Liga 1 musim ini menolak penggunaan VAR, lantaran tekhnologi tersebut dapat mengurangi keindahan permainan sepak bola.

Namun apa yang terjadi di laga perdana kali ini benar-benar menjadi alarm keras para petinggi PSSI untuk membenahi perangkat pertandingan, termasuk salah satunya adalah pengadil lapangan.

Sebuah keputusan kontroversial sempat terjadi di laga perdana Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC, di mana wasit mengangkat bendera offside kepada pemain Arema padahal dari tayangan ulang terlihat jelas jika penggawa Singo Edan berada di posisi onside.


1. 2. Ketidakdewasaan Suporter

Salah satu bocah jadi korban pelemparan aksi suporter PSS Sleman vs Arema FC.

Jelang pertandingan PSS Sleman vs Arema dimulai, para suporter tim tamu sempat dijamu dengan sangat baik oleh Slemania (pendukung PSS Sleman), bahkan sempat melakukan buka puasa bersama.

"Ini sebenarnya dari awal hubungan kedua suporter sudah bagus. Mereka (Aremania) sudah disambut oleh Slemania. Buka puasa juga disediakan dari Slemania, keduanya akrab," kata Kapolda D.I.Y, Irjen Pol Ahmad Dafiri.

Sayangnya aksi baik kedua suporter jelang pertandingan ini, tak dibalas setimpal oleh sebagian oknum pendukung PSS Sleman dan Arema FC, banyak dari mereka tak bisa menahan diri saat terjadi provokasi di tengah pertandingan.

"Namun karena tensi pertandingan ada provokasi, sehingga terjadi sedikit lempar-lemparan. Tapi mudah-mudahan bisa kondusif, dan sudah kita siapkan keamanan di atas (tribun) agar pertandingan tidak terganggu karena kan perdana," lanjutnya.

Korban kerusuhan suporter PSS Sleman vs Arema FC. Foto Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT

3. Kericuhan Hingga Jatuh Korban
Akibat insiden beberapa oknum suporter yang tak mampu menahan diri dari provokasi-provakasi tersebut, terjadilah kericuhan mulai dari umpatan hingga pelemparan benda-benda keras seperti keramik.

Baca Juga

Banyak korban yang berjatuhan dari aksi ricuh suporter kedua kesebelasan tersebut. Bahkan ada dua orang anak kecil laki-laki umur 8 tahun, dan anak perempuan usia 9 tahun terkena gas air mata di tribun timur.

Tak cuma penonton, kerusuhan juga sempat menjalar ke arena bench pemain dan tribun jurnalis. Bahkan, salah satu awak media dari Bola Skor, bernama Hadi Febriansyah terluka di bagian tangan, serta pemain PSS juga menjadi korban.

"Bench pemain mendapat lemparan keramik. Saya kena lemparan pecahan di lengan kanan," kata striker PSS Sleman, Kushedya Hari Yudo.

Progres Pembangunan Stadion BMW, Sudah Sampai Mana?

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom