x

Mengenal Kenneth Butter, Pemandu Bakat Indonesia Penyelamat Liverpool di Liga Champions

Rabu, 8 Mei 2019 09:45 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Salah satu pencari bakat kelahiran Indonesia, Kenneth Butter, yang menemukan bakat Giorginio Wijnaldum.

INDOSPORT.COM - Mengenal Kenneth Butter, pemandu bakat kelahiran Indonesia, sosok yang ternyata punya peran dalam membantu Liverpool lolos ke final Liga Champions 2018/19.

Liverpool berhasil menang empat gol tanpa balas saat menjamu Barcelona di Stadion Anfield dalam pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19, Rabu (08/05/19) dini hari tadi.

Dengan kemenangan 4-0 itu, Liverpool berhasil menyingkirkan Barcelona dan melenggang ke final Liga Champions 2018/19. The Reds unggul agregat 4-3, usai kalah 3-0 di Camp Nou pada leg pertama pekan lalu.

Baca Juga

Kemenangan Liverpool ini pun menggemparkan sepak bola dunia. Pasalnya, mereka mampu membalikkan keadaan usai sebelumnya kalah 3-0 di leg pertama dari Barcelona.

Ini merupakan keberhasilan besar untuk Liverpool dan khususnya peran besar Giorginio Wijnaldum menyingkirkan Barcelona dari semifinal Liga Champions. Ya, penggawa Timnas Belanda itu mencetak brace (dua gol) ke gawang Barcelona dini hari tadi.

Namun, jika ditelisik lebih jauh, ternyata ada peran pemandu bakat kelahiran Indonesia dalam kemenangan ini. Ialah Kenneth Butter, pemandu bakat kelahiran Sumatera Selatan yang sudah malang melintang menemukan para pemain berbakat di sepak bola Belanda, khususnya Wijnaldum.

Tanpa basa-basi, langsung saja INDOSPORT mengajak kalian semua mengenal Kenneth Butter lebih dalam dan seperti apa kedekatannya dengan Wijnaldum.


1. Kisah Kenneth Butter Menemukan Bakat Wijnaldum

Salah satu pencari bakat asal Indonesia, Kenneth Butter, yang menemukan bakat Giorginio Wijnaldum.

Kenneth Butter ternyata seorang pemandu bakat yang cukup terkenal di sepak bola Belanda. Yang membuat bangga lagi, dia ternyata lahir di Sumatera Selatan pada tanggal 22 November 1957 silam.

Butter sendiri mengaku dirinya memulai karier sebagai pelatih di cabang klub amatir milik Sparta Rotterdam selama tujuh tahun lamanya sebelum ditunjuk sebagai pemandu bakat secara profesional oleh Sparta Rotterdam.

Mulai dari sinilah kisah Butter menemukan bibit-bibit muda sepak bola Belanda berawal. Butter memulainya dengan menjadi kepala pemandu bakat untuk Sparta U-13 dan U-15, yang memang menelurkan para pemain berbakat.

Baca Juga

Pemain yang baru mencetak dua gol ke gawang Barcelona, Wijnaldum, merupakan salah satu yang sangat dekat dengan Butter, bahkan sudah seperti hubungan ayah dan anak.

Pria yang lahir di Indonesia ini mencium bakat Wijnaldum saat sang pemain baru berusia delapan tahun, dan itu masih bermain untuk cabang klub amatir milik Sparta Rotterdam. Dia mengakui, bakat Wijnaldum sangat besar jika dibanding anak-anak seusianya saat itu.

"Saya melihat pemain seperti Ruud Gullit saat Wijnaldum masih sangat belia. Seorang bocah dengan kecepatan berlari dan insting tajam mencetak gol," kata Butter soal pertama kali dia melihat bakat besar Wijnaldum, kepada De Telegraaf.

Baca Juga

Setelah itu, Butter pun mengaku dirinya langsung memasukkan nama Wijnaldum dalam daftar para pemain pantauannya. Benar saja, sekarang Wijnaldum bahkan menjadi bintang untuk Liverpool yang menyingkirkan Barcelona. 

Lalu, seperti apa sosok Butter untuk Wijnaldum sendiri? Berikut INDOSPORT juga memaparkan penjelasan dari sang pemain sendiri.


2. Kemesraan Wijnaldum dengan Pemandu Bakat Indonesia

Alisson Becker dan Giorginio Wijnaldum di sesi latihan Liverpool.

Cerita Butter tentang bakat dan hubungannya dengan bintang Liverpool yang baru saja menaklukkan Barcelona di semifinal Liga Champions ternyata memang benar adanya.

Hal tersebut diakui sendiri oleh sang pemain kepada beberapa media olahraga Belanda. Dia bahkan menceritakan dengan gamblang seperti apa kedekatannya dengan Butter, sosok yang membimbingnya sejak kecil.

Bermain untuk klub amatir milik akademik Sparta Rotterdam saat masih berusia 8 tahun, Wijnaldum langsung menarik perhatian Butter yang saat itu sudah menjadi kepala pemandu bakat usia dini.

"Saya punya banyak teman di Sparta dan salah satunya adalah Kenneth Butter, yang sudah seperti seorang Ayah untuk saya. Saat remaja saya tinggal bersamanya, dia selalu datang menonton pertandingan saya dan setelah itu, kami biasanya pergi belanja," cerita Wijnaldum saat dia baru bergabung ke Feyenoord pada 2008 silam.

Salah satu pencari bakat kelahiran Indonesia, Kenneth Butter.

Wijnaldum juga menjelaskan bahwa dirinya sangat berat meninggalkan Sparta Rotterdam untuk gabung akademik Feyenoord, terutama meninggalkan Kenneth Butter yang sudah sangat berjasa untuknya.

Kenneth Butter juga pernah bercerita di laman resmi Liverpool, bahwa saat masih remaja, Wijnaldum memang dititipkan kepada dirinya.

"Pamannya, menitipkan Gini (sapaan akrab Wijnaldum) kepada saya untuk dibimbing. Pamannya sangat sibuk karena juga punya seorang putra," beber Butter kepada liverpoolfc.com.

"Sejak saat itu saya sering mendampingi, antar dan jemput Gini untuk berlatih. Dia sering menginap di rumah, kami memasak dan menemaninya hingga waktu tidur. Saya merasa sudah seperti orang tua untuk Wijnaldum sejak dulu," ungkapnya lagi.

Baca Juga

Kesabaran Kenneth Butter membimbing dan menjaga Wijnaldum sejak remaja akhirnya berbuah manis. Wijnaldum menjadi salah satu bintang yang membawa Liverpool ke final Liga Champions musim ini.

Selain Wijnaldum, para pemain besar yang merupakan hasil pantauan Butter juga ada nama-nama seperti Kevin Strootman yang pernah merumput bersama AS Roma, Jetro Williams di PSV Eindhoven dan juga Anwar El Ghazi, bersinar bersama Ajax Amsterdam.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Champions Lainnya Hanya di INDOSPORT

LiverpoolBelandaBarcelonaLiga ChampionsGeorginio WijnaldumFeatureSepak Bola

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom