Pesan Mendalam di Balik Filosofi Trofi Piala Presiden 2019
INDOSPORT.COM - Perhelatan Piala Presiden 2019 hampir mencapai titik puncaknya. Dua tim terbaik, Arema FC dan Persebaya Surabaya, akan bertanding pada leg kedua nanti dan memperebutkan piala bergengsi tersebut, Jumat (12/04/19).
Banyak yang menganggap Piala Presiden hanyalah sebagai ajang pramusim, namun prestige didalamnya menjadikan ajang ini sebagai adu kekuatan bagi klub-klub besar Indonesia menjelang bergulirnya Liga 1. Sejak digelar pertama kali pada tahun 2015, banyak tim yang berebut untuk dapat meraih gelar juara dan mengangkat trofi seberat 15 kg tersebut.
Di balik semaraknya gelaran Piala Presiden, tak banyak yang tahu tentang asal usul trofi tersebut. Trofi yang terbuat dari kayu jati Bojonegoro ini menjadi simbol prestasi tertinggi yang akan diraih oleh setiap tim yang berlaga. Meski hanya sekadar trofi, namun menurut sang pembuat, Seniman Ida Bagus Ketut Lasem, terdapat banyak pesan di setiap inchinya.
Seperti unggahan akun @pialapresiden_2019 di Instagram-nya menjelaskan filosofi trofi yang dibeberkan oleh Lasem (sapaan Ida Bagus Ketut Lasem) tersebut.
Berikut makna filosofi trofi Piala Presiden 2019 :
- Ukiran yang melukiskan batu disimpan di bagian paling bawah trofi. Menurutnya, batu merupakan elemen penting dalam setiap pondasi. yang diartikan bahwa sepak bola mesti didasari oleh elemen yang kuat.
- Di bagian pondasi terdapat pahatan seperti karang batu dan ditambahkan pahatan daun simpar beserta buahnya yang menurutnya mempunyai arti alam merupakan makhluk hidup yang menemani manusia sepanjang masa.
- Di bagian atas daun simpar, Lasem membuat ukiran yang menyerupai sebuah kalung yang mengelilingi kaki trofi . Lasem menjelaskan bahwa Kalung itu berarti waktu yang tak akan pernah berhenti. Seperti semangat sepak bola Indonesia yang tak pernah mati.
- Lalu terdapat ukiran bendera merah putih yang mengelilingi dan menyangga pucuk trofi. Artinya seluruh penduduk Indonesia yang menjunjung tinggi sportivitas sepak bola tanah air.
- Dan terakhir, pucuk trofi berupa bola berbalut bintang, menurut Lasem untuk menggambarkan jenis olahraga piala ini. Tak hanya itu, ia pun menilai bentuk bulat bola tersebut merupakan simbol dari tekad.
Dalam pembuatannya, Lasem menekankan semangat persatuan di setiap pahatan maupun ukirannya. Ia berharap dengan adanya trofi ini, gelaran Piala Presiden menjadi ajang pemersatu bangsa bukan sebagai ajang perpecahan yang acap kali terjadi dalam sepak bola Indonesia.
Seperti diketahui, turnamen Piala Presiden digelar untu mengisi kekosongan kompetisi akibat sanksi FIFA kepada Indonesia tahun 2015. Kompetisi ini sempat terhenti pada tahun 2016 dan diganti oleh Indonesia Soccer Championship (ISC) yang dimenangi oleh Persipura Jayapura.
Sejak pertama kali digelar baru ada tiga tim yang mampu meraih trofi tersebut. yakni Persib Bandung (2015), Arema Fc (2017), dan Persija Jakarta (2018).
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT