Mengenang Laga-laga Panas Persebaya vs Arema, Siapa yang Paling Hebat?
INDOSPORT.COM- Dua tim asal Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya, akan berhadapan langsung dalam partai final Piala Presiden 2019. Sebelum menyaksikan pertandingan klasik itu di final, mari mengenang laga-laga panas dari derby Jawa Timur tersebut.
Diprediksi laga ini akan berlangsung panas, mengingat keduanya memiliki sejarah rivalitas yang benar-benar tidak biasa, baik itu di dalam lapangan ataupun di luar lapangan.
Saat ini, bisa dibilang bahwa Arema dan Persebaya merupakan tim yang solid sepanjang gelaran Piala Presiden 2019 berlangsung. Keduanya telah membuktikannya saat berhadapan dengan Kalteng Putra dan Madura United di babak semifinal beberapa hari lalu.
Arema berhasil mencukur Kalteng Putra dengan agregat 6-0. Sedangkan Bajul Ijo berhasil menang dramatis atas Madura United dengan agregat 4-2.
Dengan melihat catatan tersebut dapat diprediksi bahwa laga final Piala Presiden yang berlangsung dua leg ini akan dipenuhi dengan bumbu-bumbu panas. Hal itu tentu saja tidak lepas dengan embel-embel rivalitas terbesar kedua di Indonesia setelah Persija vs Persib.
Di sisi lain, sebelum berbicara lebih jauh mengenai pertandingan final nanti. Ada baiknya, bila kita membicarakan salah dua dari sekian laga panas yang mempertemukan Arema dan Persebaya.
1. Pertemuan Pertama
Dalam pertemuan pertama di musim 2009/10 lalu. Persebaya mendapatkan kesempatan terlebih dahulu menjamu Arema di kandangnya sendiri.
Pada laga ini, tensi panas benar-benar menghiasi 90 menit waktu normal berjalan. Bukan hanya di lapangan, di luar lapangan pun juga berlangsung panas. Bahkan sebelum pertandingan tersebut dimulai, pihak kepolisian harus berusaha keras dalam menjaga ketertiban Bonek yang diperkirakan berjumlah 29 ribu ini.
Ketika pertandingan dimulai, persaingan antara Bajul Ijo dan Singo Edan benar-benar terasa panas, walau peluit panjang tanda laga dimulai baru dibunyikan.
Sepanjang 15 menit pertama, kedua tim silih berganti menyerang pertahanan masing-masing. Akan tetapi, Persebaya berhasil mencolong gol terlebih dahulu di menit ke-18 melalu sepakan bebas M. Taufiq yang melesat kencang ke gawang Kurnia Meiga.
Sontak saja ribuan Bonek langsung bergemuruh atas gol yang dicetak oleh sang gelandang. Setelahnya, Persebaya benar-benar mendominasi jalannya pertandingan.
Petaka datang untuk Arema saat memasuki babak kedua. Alih-alih menyamakan kedudukan, Singo Edan harus menerima kenyataan pahit setelah Andi Odang di menit ke-46. Ini menjadi kran pembuka untuk Andi Odang yang sebelumnya gagal mendulang satupun gol selama enam pertandingan terakhirnya.
Tak ingin pulang dengan tangan hampa, punggawa Arema pun langsung berinisiatif menyusun serangan. Naas, peluang demi peluang dari Roman Chelo, M. Ridhuan dan Nor Alam Shah tidak ada yang berbuah manis. Alhasil Singo Edan harus puas tertunduk di Surabaya.
2. Pertemuan Kedua
Setelah dikandaskan pada pertemuan pertama, Arema pun langsung mengusung misi balas dendam saat berjumpa Persebaya di kandangnya sendiri, Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dalam pertandingan ini, lagi dan lagi, kedua tim sama-sama tampil agresif sejak menit pertama. Jual-beli serangan pun tak terhindarkan lagi.
Menariknya di laga ini, bisa dibilang dua penjaga gawang, Syaifudin dan Kurnia Meiga adalah bintang yang sesungguhnya berkat penyelamatannya masing-masing.
Arema sejatinya sempat mendapatkan peluang emas di 10 menit pertama. Kala itu, M. Ridhuan berhasil menyambut bola dengan sundulannya. Sayang, Syaifudin mampu tampil apik dengan menepisnya.
Selang beberapa menit kemudian, giliran Bajul Ijo yang mendapatkan peluang emasnya. Melalui serangan balik, John Takpor melesatkan tendangan keras ke gawang Kurnia Meiga. Beruntung, bola mengenai salah satu pemain Singo Edan dan keluar lapangan.
Pada akhirnya, Arema pun berhasil membalaskan dendamnya setelah eksekusi penalti Pierre Njanka melesat kencang ke gawang Persebaya di menit ke-88.
Terus Ikuti Update Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.