x

3 Fakta Moise Kean, Korban Rasisme yang Siap Guncang Dunia!

Kamis, 4 April 2019 17:46 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Moise Kean (Juventus) menjadi korban rasis pendukung Cagliari

INDOSPORT.COM – Wonderkid Juventus, Moise Kean, menjadi perbincangan beberapa hari terakhir karena dua hal bertolak belakang: tampil luar biasa dengan berkontribusi mencetak gol dan assist dan sasaran rasisme.

Meskipun Kean belum mencatatkan penampilan yang banyak sejauh musim 2018/19, tetapi pemain yang berposisi sebagai penyerang itu sudah membuktikan sebagai pemain muda yang layak diperhitungkan dan bermasa depan cerah.

Dari sembilan pertandingan yang telah ia jalani bersama Juventus musim ini, Kean mampu mencetak lima gol plus satu assist. Catatan tersebut dinilai cukup baik untuk seorang pemain yang masih berusia 19 tahun

Baca Juga

Namun, Kean baru-baru ini menjadi korban rasisme di laga kontra Cagliari, Rabu (3/4/19) dini hari WIB. Ketika itu, Bianconeri dapat membawa pulang tiga poin penuh setelah mengandaskan Cagliari sebagai tim tuan rumah dengan skor 2-0 di laga Serie A Italia pekan ke-30 lewat gol Leonardo Bonucci (22’) dan Moise Kean (85’).

Ketika Kean berhasil membobol gawang Cagliari dan berselebrasi di depan pendukung mereka, pemain berkebangsaan Italia itu kemudian mendapatkan perlakuan rasial saat beberapa pendukung Cagliari menggaungkan nyanyian bernada diskriminatif.

Meski demikian, banyak dukungan yang mengalir untuk Kean atas tindakan rasial yang telah menimpanya itu. Beberapa pesepak bola lainnya seperti Mario Balotelli, Raheem Sterling, dan Paul Pogba membela Kean dan mengecam tindakan rasisme dalam bentuk apapun.

Baca Juga

Terlepas dari itu, portal berita olahraga INDOSPORT akan mengulas tiga fakta Moise Kean.

1. Pemain Keturunan Afrika

Banyak orang yang mungkin bertanya-tanya, mengapa Moise Kean bisa membela Timnas Italia, padahal penyerang Juventus tersebut memiliki kulit hitam?

Ternyata, kedua orang tua yakni ayah Biourou Jean Kean dan ibu Isabelle Dehe memiliki darah Afrika Barat, tepatnya berasal dari Pantai Gading.

Namun, Kean sendiri lahir di Vercelli sebuah kota kecil yang terletak di dekat Turin, Italia, pada 28 Februari 2000 dan Sang ibu, Isabelle, ternyata sudah tinggal di Italia sejak tahun 1990.

Kean kini dianggap sebagai penerus Mario Balotelli yang sempat menjadi andalan Gli Azzuri beberapa tahun silam.


1. Moise Kean, Mukjizat dari Nabi Musa

Moise Kean (Juventus)

Di samping memang kemampuan yang dimiliki Kean saat bermain di lapangan bisa dikatakan merupakan keajaiban, ternyata kelahiranya sendiri pun adalah juga sebuah keajaiban.

Dalam sebuah wawancara dengan media Tuttosport,  Ibunda Kean, Isabelle mengungkap bahwa ia sering memanggil sang anak dengan nama ‘Moses’ (atau Musa) karena keadaan luar biasa yang melingkupi proses kelahirannya.

“Kelahiran dia (Moise) adalah mukjizat. Dokter berkata bahwa saya tidak bisa punya anak lagi. Saya menangis dan berdoa. Giovanni (kakak Moise) juga sempat meminta seorang adik kepada saya,” tuturnya.

Baca Juga

“Suatu malam, saya bermimpi tentang (nabi) Musa. Dia datang menolong saya dan empat bulan kemudian, saya kembali hamil,” ujar Isabelle.

3. Kakak dan Sepupunya Juga Seorang Pesepak Bola

Kean ternyata bukanlah seorang diri sebagai atlet pesepakbola yang ada di dalam keluarganya. Kakaknya, Giovanni Kean Dose, dan sepupunya, Massimo Goh, juga merupakan pesepak bola profesional.

Giovanni, yang usianya terpaut enam tahun dari Kean, juga pesepak bola yang berkebangsaan Italia dan bermain sebagai seorang penyerang. Saat ini, dia tidak memiliki klub sejak terakhir kali ia membela klub FC Rieti yang bermain di Serie C Italia.

Baca Juga

Sedangkan sepupunya, Massimo Goh, juga seorang penyerang yang saat ini memperkuat klub asal Italia, Virtus Verona yang saat ini berkompetisi di Serie D, Italia.

Penulis: Risto Risanto

Baca berita sepak bola Liga Italia Serie A dan olahraga lainnya di INDOSPORT.COM.

Serie A ItaliaJuventusCagliariLeonardo BonucciLiga ItaliaMoise Kean

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom