x

3 Keuntungan AS Roma Kembali Datangkan Claudio Ranieri, Mampu Bangkit?

Sabtu, 9 Maret 2019 10:08 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Pelatih baru AS Roma, Claduio Ranieri.

INDOSPORT.COM - Setelah tersingkir dari kompetisi elite sepak bola Eropa, Liga Champions, AS Roma resmi memecat pelatihnya, Eusebio Di Francesco dan menunjuk Claudio Ranieri sebagai penggantinya.

Tugas berat tentu menanti Ranieri yang kembali melatih klub kota kelahirannya itu. Pasalnya, skuat AS Roma saat ini diyakini sedang terpuruk usai disingkirkan oleh Porto di babak 16 besar Liga Champions.

Ranieri sendiri sebelumnya sudah pernah melatih klub ibu kota Italia, AS Roma pada tahun 2009 hingga 2011 lalu. Hasil maksimal Ranieri saat itu adalah mengantarkan Roma berada di posisi kedua klasemen akhir musim 2009/10.

Baca Juga

Setelah 8 tahun lamanya berpisah, akhirnya Ranieri kembali menjadi nahkoda AS Roma dan diharapkan mampu mengangkat penampilan tim, yang akan hanya berjuang di Serie A Italia 2018/19.

Lalu apa saja keuntungan yang akan dirasakan AS Roma usai mendatangkan kembali Claudio Ranieri? Berikut INDOSPORT sudah rangkum 3 keuntungannya.

Dilatih oleh Pelatih Juara Liga Inggris

Leicester City saat juara Liga Primer Inggris 2015-16 bersama Claudio Ranieri.

Keuntungan yang satu ini cukup jelas, yaitu AS Roma akan dilatih oleh pelatih juara Liga Primer Inggris. Ya, Claudio Ranieri pernah menjuarai Liga Primer Inggris bersama Leicester City di musim 2015/16 lalu.

Kisah Ranieri bersama Leicester City di musim tersebut memang menjadi sebuah inspirasi dan membuat orang-orang terkejut. Pasalnya, Leicester City sama sekali tidak masuk bursa kandidat juara Liga Primer Inggris musim 2018/19.

Leicester City sukses besar mengakhiri musim dengan mengantongi 81 poin, selisih 10 poin dari Arsenal di urutan kedua klasemen akhir Liga Primer Inggris musim 2015/16 lalu.


1. Perubahan di AS Roma

Daniele De Rossi memeluk Alessandro Florenzi yang menangis usai AS Roma tersingkir dari Liga Champions, Rabu (06/03/19) kemarin.

Keuntungan kedua dari pergantian Eusebio Di Francesco ke Claudio Ranieri adalah perubahan yang akan terjadi di kubu AS Roma pasca tersingkirnya mereka dari Liga Champions.

Sebuah perubahan di dalam tim yang baru saja tersingkir setelah musim sebelumnya mampu mengejutkan di Liga Champions, tentu saja sangat dibutuhkan.

Apalagi kompetisi yang harus diperjuangkan AS Roma saat ini hanyalah Serie A Italia. Mereka sudah tersingkir dari Coppa Italia dan Liga Champions. Perubahan untuk mengejar tiket Liga Champions musim depan dibutuhkan oleh Roma.

Baca Juga

Formasi yang Tepat

Aleksandar Kolarov merayakan golnya di pertandingan AS Roma vs Bologna.

Lahir di Roma, sempat membela AS Roma sebagai pemain dan cukup berpengalaman di klub-klub besar sebagai manajer, Ranieri dirasa akan membantu tim untuk menemukan formasi yang tepat untuk mereka.

Ya, salah satu kendala yang dirasakan oleh AS Roma bersama Eusebio Di Francesco sejauh musim ini, adalah gonta-gantinya formasi, bahkan hampir di masing-masing pertandingan.

Baca Juga

Contohnya dalam tiga pertandingan terakhir Roma, Di Francesco menerapkan tiga formasi berbeda. Dengan 4-2-3-1 vs Frosinone (menang 3-2), 4-3-3 vs Lazio (kalah 0-3) dan terakhir 3-5-2 vs Porto (kalah 1-3).

Dengan memiliki para pemain kelahiran Italia, Bryan Cristante, Lorenzo Pellegrini, Nicolo Zaniolo dan dilengkapi gelandang veteran Daniele De Rossi, Ranieri diharapkan mampu menemukan satu formasi yang tepat untuk AS Roma.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Italia Lainnya Hanya di INDOSPORT

Serie A ItaliaAS RomaClaudio RanieriLiga ItaliaTRIVIA

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom