Hati-hati Timnas Indonesia U-22! Ini 3 Taktik 'Licik' Vietnam di Piala AFF U-22 2019
INDOSPORT.COM – Akhirnya sepak terjang Timnas Indonesia U-22 telah sampai di babak semifinal Piala AFF U-22 2019. Akhirnya tinggal selangkah lagi skuat asuhan Indra Sjafri dapat bermain di babak final Piala AFF U-22 2019.
Akan tetapi sebelum itu, Timnas Indonesia U-22 harus melewati Vietnam terlebih dulu di babak semifinal. Vietnam sendiri bukanlah tim yang mudah untuk dikalahkan karena mereka merupakan unggulan di ajang ini.
Keberhasilan menjadi juara grup A yang berisikan Thailand, Timor Leste, dan Filipina merupakan sebuah pencapaian. Selain itu, status juara grup A juga telah membuktikan mereka sebagai tim terkuat di Asia Tenggara saat ini.
Untuk mencapai babak semifinal, Vietnam mengandalkan sejumlah taktik jitu untuk melibas Thailand, Timor Leste, dan Filipina. Bagi Timnas Indonesia U-22 tentu perlu berhati-hati dengan taktik ‘licik’ dari Vietnam itu.
Berikut INDOSPORT mencoba untuk mengulasnya dalam 3 taktik ‘licik’ Vietnam yang perlu diwaspadai Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF U-22 2019.
1. Set Piece
Vietnam sejatinya sempat mengalami kesulitan ketika bertanding dengan Filipina di laga perdana grup A. Ketika itu Filipina bahkan mampu unggul 1-0 hingga menit ke-73 melalui tendangan bebas Jeremiah Borlongan di menit ke-51.
Akan tetapi pada akhirnya Vietnam berhasil membalikan kedudukan untuk memenangkan pertandingan dengan skor ketat, 2-1. Salah satu gol Vietnam tercipta melalui skema set piece sepak pojok.
Itu sudah menjadi bukti betapa berbahayanya Vietnam ketika mendapatkan sebuah set piece baik itu tendangan bebas ataupun sepak pojok. Memang baru satu gol yang tecipta melalui skema set piece, tetapi nyaris semua usaha dari taktik ini selalu membahayakan gawang lawan.
2. High Press
Seperti mengadopsi gaya gegenpressing Jurgen Klopp, Vietnam bermain dengan high press yang sangat menyulitkan untuk lawan. Timnas Indonesia U-22 yang berada di bawah arahan sering bermain dengan permainan umpan pendek dari kaki ke kaki perlu berhati-hati dengan high press.
Pasalnya high press biasanya akan mudah merebut bola ketika lawan melakukan umpan satu dua di area pertahanan sendiri. Jika itu terjadi maka lini pertahanan Indonesia yang sedang dalam mode menyerang harus segera transisi ke bertahan kalau tidak mau kebobolan.
Dari tiga laga yang sudah dimainkan, nyaris semua gol Vietnam tercipta dari taktik ‘licik’ berupa high press. Skema itu memaksa lawan untuk membuat kesalahan sendiri hingga akhirnya bola kerebut dan berakibat pada gol untuk Vietnam.
3. Sisi Sayap
Selain mengandalkan high press dan set piece, Vietnam juga gemar melakukan tusukan dari sisi sayap penyerangannya. Di kedua sisi sayap, terdapat 2 pemain cepat nan lincah seperti Le Xuan Tu dan Huu Thang.
Serangan yang diorganisir oleh dua pemain ini selalu berbahaya dengan kombinasi operan satu dua dengan lini tengah. Tak jarang gol-gol bagi Vietnam terjadi melalui pergerakan Le Xuan Tu dan Huu Thang di sisi sayap.
Tentu ini akan menjadi peringatan bagi Firza Andika dan Asnawi Mangkualam di posisi bek sayap untuk disiplin menjaga pertahanan. Mampu tidaknya Timnas Indonesia U-22 meraih kemenangan akan bergantung pada dua pemain itu.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Timnas Indonesia U-22 dan Piala AFF U-22 2019 di INDOSPORT.COM.