Terungkap! Ini 5 Taktik Jenius Solskjaer yang Bawa Man United Menang Atas Chelsea
INDOSPORT.COM – Setelah dihempaskan ke bumi oleh Paris Saint-Germain (PSG) dengan kekalahan di ajang Liga Champions, Manchester United berhasil bangkit dengan membungkam Chelsea di Piala FA. Kemenangan 2-0 membuat skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer melaju ke 8 besar Piala FA.
Dua gol kemenangan Manchester United sendiri dihasilkan melalui Ander Herrera dan Paul Pogba. Secara statistik, Chelsea memang unggul penguasaan bola mencapai 67% tetapi tidak efektif karena hanya melakukan shots on target sebanyak 2 berbanding 5 milik Manchester United.
Pertanyaannya adalah mengapa Chelsea bisa begitu mendominasi jalannya pertandingan tetapi justru kalah dari sisi peluang dan gol? Jawabannya adalah pelatih Chelsea, Maurizio Sarri kalah adu taktik dengan Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih Manchester United.
Lantas taktik seperti apa yang dipakai oleh Ole Gunnar Solskjaer dalam meredam Sarri Ball yang begitu terkenal oleh pelatih Chelsea itu? Berikut INDOSPORT mencoba mengulasnya dalam 5 taktik jenius Solskjaer yang bawa Manchester United menang atas Chelsea di Piala FA.
1. Pemilihan Susunan Pemain
Susunan pemain yang akan bermain dalam suatu pertandingan merupakan sebuah hak prerogatif seorang pelatih dan itu dimanfaatkan oleh Solskjaer. Dirinya dalam menghadapi Chelsea memilih Sergio Romero di bawah mistar, Juan Mata, Romelu Lukaku, dan Chris Smalling.
Hasilnya, Smalling mampu menang duel dengan Gonzalo Higuain di kotak penalty dan Romero begitu perkasa dengan berbagai penyelamatan gemilang di babak pertama. Sedangkan Lukaku dan Mata menjadi instrumen penting dalam skema serangan balik yang mengandalkan kekuatan dan visi.
False 9
Sebelum pertandingan dimulai, banyak yang memprediksi jika Mata dan Rashford akan ditempatkan sebagai penyerang sayap yang mengapit Romelu Lukaku. Tetapi begitu pertandingan dimulai, hal mengejutkan terjadi ketika Lukaku dan Rashford bermain melebar meninggalkan Mata di tengah.
Ya, Juan Mata menjalankan peran seorang false 9 yang beberapa kali ia lakoni bersama Spanyol. Tujuan Juan Mata sebagai false nine adalah untuk mematikan Jorginho dan untuk memberikan umpan-umpan matang kepada Lukaku dan Rashford.
2. Matikan Hazard dan Jorginho
Seperti yang sudah dijelaskan jika Juan Mata bertugas untuk mematikan Jorginho agar tidak memiliki waktu untuk melepaskan umpan. Selain Jorginho, Eden Hazard juga dijaga dengan sangat ketat oleh Ander Herrera yang membantu kerja dari Ashley Young.
Jorginho dan Eden Hazard memang merupakan dua komponen penting jalan tidaknya permainan Chelsea. Ketika Hazard dan Jorginho berhasil dimatikan, maka Chelsea mendadak miskin kreatifitas sehingga hanya menghasilkan 2 shots on target meski menguasai bola.
3. High Press
Ketika melawan PSG di ajang Liga Champions, sejatinya Manchester United sudah mampu mendominasi permainan di awal laga tetapi itu terjadi secara tidak konsisten. Man United sempat mendominasi karena menerapkan taktik high pressing kepada lawan.
Hal itu kembali dilakukan oleh Chelsea setiap kali mereka menerima bola maka pemain Manchester United langsung menekan. Hal ini membuat pemain Chelsea gelagapan ketika memegang bola hingga terciptalah dua gol untuk Manchester United.
Pogba dan Herrera Bebas Bergerak
Permainan menekan dari Manchester United memaksa para penggawa Chelsea menjadi sulit leluasa ketika memegang bola. Hal itu membuat para pemain Manchester United menjadi sangat bebas untuk bergerak maju menyarang.
Pemain seperti Paul Pogba dan Ander Herrera seperti dibiarkan bebas untuk bereksplorasi titik lemah pertahanan Manchester United. Hingga akhirnya Paul Pogba berhasil menyumbangkan satu gol dan satu asis.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Piala FA dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.