Berurusan dengan Polisi, Ada Persamaan Mencolok Joko Driyono dan Eks Presiden FIFA
INDOSPORT. COM - Sosok Ketua Umum PSSI, Joko Driyono bisa dibilang memiliki sejumlah kemiripan dengan eks Presiden FIFA, Sepp Blatter. Apa saja kemiripan mereka berdua?
Joko Driyono namanya belakangan sedang hangat diperbincangkan setelah Satgas Antimafia Bola menetapkannya sebagai tersangka. Selain mendapat status tersangka, Joko Driyono juga dicekal untuk berpergian ke luar negeri.
"Kamis kemarin penetapan tersangka Pak Joko Driyono, setelah dilakukan mekanisme penetapan tersangka dengan gelar perkara," ujar Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Polisi Argo Yuwono, seperti dikutip dari Antara.
"Ya benar, surat pencegahan ke luar Indonesia untuk Pak Joko Driyono yang dikirim ke imigrasi hari ini Jumat 15 Februari 2019," tutur Argo.
Bila mau dilihat lebih detail lagi, sosok Joko Driyono sekiranya terbilang memiliki beberapa kemiripan dengan eks Presiden Fifa, Sepp Blatter. Kemiripan-kemiripan kedua tokoh tersebut lantas coba INDOSPORT paparkan ke dalam ulasan berikut ini.
1. Orang Lama di Organisasi
Joko Driyono dan Sepp Blatter punya beberapa kemiripan yang cukup mencolok. Salah satunya bila melihat kiprah mereka di organisasi sepak bolanya masing-masing.
Joko Driyono, ia merupakan sosok lama di organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sejarah mencatat, Joko Driyono sudah sejak 1991 silam dan hingga kini menjadi bagian dari kepengurusan PSSI.
Sementara Sepp Blatter, merupakan sosok muka lama di federasi sepak bola dunia, FIFA. Blatter tercatat sudah menjadi bagian dari kepengurusan FIFA sejak 1975 silam, dan akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2015.
2. Terlibat Masalah Hukum
Bukan cuma soal orang lama di organisasi, Joko Driyono dan Sepp Blatter punya kemiripian dari sektor lainnya. Terutama bila melihat kiprah mereka berdua di ranah permasalahan hukum.
Joko Driyono, seperti yang sudah dijelaskan di atas, dirinya baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola. Status tersangka itu membuat Joko Driyono jelas akan terlibat masalah hukum.
Sementara Sepp Blatter, ia didakwa terlibat kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung Amerika Serikat pada 2015 lalu. Masalah hukum itulah yang kemudian mengakhiri kebersamaan Sepp Blatter dengan FIFA.
3. Didesak Mundur
Kesamaan Joko Driyono dan Sepp Blatter juga tercipta dari respon publik kepada mereka. Ya, Joko Driyono dan Sepp Blatter sama-sama pernah merasakan desakan untuk mundur dari jabatannya.
Joko Driyono, setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola, mendapat desakan untuk mundur dari jabatannya di PSSI. Salah satu desakan dilancarkan oleh eks asisten pelatih Persebaya Surabaya, Tony Ho.
"Dengan diangkatnya kasus Jokdri ini, tidak ada alasan lagi bagi pengurus PSSI untuk bertahan, semua harus punya malu dan semua harus mundur lalu secepatnya dilaksanakan Munaslub agar tidak ada kekosongan kepengurusan di PSSI," tegas Tony saat dihubungi INDOSPORT.
Sedangkan Sepp Blatter pernah didesak mundur dari kursi Presiden FIFA oleh federasi sepak bola Inggris, FA. Pada tahun 2015 lalu, Ketua FA, Greg Dyke, begitu memprotes Sepp Blatter yang terjerat masalah kasus korupsi agar segera mengundurkan diri.
"Tak ada cara untuk membangun kembali kepercayaan terhadap FIFA bila Blatter tetap berada di jabatan tertinggi,” kata Dyke seperti dikutip dari News Sky.
“Jika menolak mengundurkan diri, Blatter harus dipaksa mundur,” tambah Dyke.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT