3 Kerugian yang Didapatkan Barito Putera Jika Rekrut Gabriel Quak
INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Indonesia, Barito Putera, dirumorkan akan merekrut penggawa Timnas Singapura, Gabriel Quak, pada bursa transfer jelang kompetisi Liga 1 2019.
Isu kedatangan Gabriel tidak lepas dari rencana pelatih Jacksen F. Tiago untuk mendatangkan pemain asing Asia setelah mendepak Aaron Evans yang kini memperkuat PSM Makassar.
Gabriel baru saja dilepas klub asal Thailand, Navy FC. Kabar tersebut tentu semakin menguatkan rumor kedatangan pemain berusia 28 tahun itu ke Barito Putera.
Pemain asing ASEAN memang belakangan ini jarang hadir di kancah persepakbolaan Tanah Air. Pemain asing Asia selalu didominasi oleh negara-negara Asia Timur dan Barat, seperti Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, atau bahkan Australia.
Kali ini portal berita olahraga INDOSPORT membeberkan kerugian bagi Barito Putera jika merekrut Gabriel Quak pada bursa transfer musim ini.
1. Mubazir
Klub Liga 1 memang diberi jatah khusus untuk mendatangkan pemain impor dari Benua Asia. Sebenarnya tidak masalah mendatangkan pemain asing dari Singapura.
Namun demikian, faktanya tim Liga 1 lebih banyak mengambil pemain asing Asia dari negara-negara Asia Timur, Barat, atau Benua Australia yang masuk konfederasi AFC.
Rasanya akan mubazair apabila mendatangkan pemain asing Asia dari kawasan ASEAN yang notabene masih memiliki kemampuan atau tipikal permainan sebelas dua belas dengan pemain Indonesia, kecuali memang pemain tersebut dinilai istimewa.
Selain itu, Liga 1 juga belum menerapkan regulasi pemain ASEAN. Jika aturan ini sudah ada, barangkali baru klub Liga 1 bisa mendatangkan pemain asal Asia Tenggara guna keperluan tim.
2. Menggerus Potensi Pemain Muda
Gabriel Quak berposisi sebagai penyerang sayap. Posisi ini sebenarnya merupakan posisi yang banyak diminati oleh pemain lokal.
Artinya, Barito Putera bisa mencari pemain asing Asia atau mungkin ASEAN yang selain posisi penyerang sayap. Laskar Antasari bisa mengalokasikan posisi tersebut kepada pemain muda.
Pada kompetisi kasta tertinggi Liga Thailand musim 2018 lalu, Gabriel bisa dibilang kurang begitu tajam. Tampil sebanyak 13 pertandingan bersama Navy FC, ia hanya mampu membukukan 3 gol dan 1 assist.
3. Kurang Istimewa
Dari segi statistik, Gabriel terbilang kurang istimewa. Bersama Navy FC, ia hanya tampil di 13 pertandingan dengan catatan 3 gol dan 1 assist.
Pada paruh kedua musim 2018, Gabriel bahkan lebih banyak memanaskan bangku cadangan. Statistik tersebut menjadi bukti bahwa pemain ini kurang begitu istimewa.
Barito Putera layak mendatangkan pemain Asia atau ASEAN lainnya yang lebih tajam jika itu merupakan pemain sayap. Hal itu secara statistik dapat dibuktikan melalui catatan gol, assist, atau raihan gelar juara.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.