Mengerikan! ‘Los Galacticos’ Madura United Bisa Jadi 2 Tim Kuat
INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Indonesia, Madura United, melakukan belanja pemain besar-besaran pada bursa transfer pemain jelang bergulirnya kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.
Madura United hampir memiliki semua pemain nomor wahid jagad sepak bola nasional di berbagai posisi. Salah satu transfer fenomenal yang dibuat oleh tim berjuluk Laskar Sape Kerap itu ialah kedatangan Andik Vermansah.
Andik digadang-gadang bakal kembali ke Persebaya Surabaya. Akan tetap, nyatanya ia justru memilih ‘baju perang’ lain untuk bergabung ke klub tanah kelahirannya, Madura United.
Selain itu, Madura United juga merekrut pemain asing terbaik di Liga 1 2018 lalu. Bek asing klub juara Persija Jakarta, Jaimerson da Silva Xavier, mereka gocek begitu saja.
Aleksandar Rakic selaku top skor saja mereka boyong tanpa perlawanan dari klub mana pun. Untuk pelatih, Madura United memilih Dejan Antonic yang kenyang pengalaman di Liga Indonesia dan mengantongi lisensi UEFA Pro setara Pep Guardiola.
Jika melihat komposisi pemain Madura United musim depan, rasanya tidak bisa dimungkiri bahwa mereka calon kuat juara Liga 1 2019 mendatang. Skuat mereka bahkan bisa dibelah menjadi dua tim yang sama-sama kuat.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkannya untuk Anda.
1. Komposisi Tim Pertama (4-3-3)
Formasi pertama bisa dibilang skuat inti tim Madura United (4-3-3). Di posisi kiper, Muhammad Ridho Djazulie menjadi pilihan utama menilik dari faktor pengalaman.
M. Ridho merupakan kiper dengan jumlah penyelamatan terbaik pada Liga 1 2017 lalu. Berkat kegemilangannya di bawah mistar gawang Borneo FC musim lalu, ia dipanggil Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Posisi bek tengah diisi oleh Fachrudin Aryanto dan Jaimerson da Silva Xavier. Kedua palang pintu ini tidak hanya kokoh, tetapi dapat membantu serangan lewat sundulan kepala melalui skema sepak pojok atau bola mati.
Bek sayap dihuni Marckho Sandy Maraudje dan Alfath Fathier. Marckho Sandy ketika membela Sriwijaya FC terkenal eksplosif dalam menyerang, sementara Alfath menjadi bek sayap paling melejit di Liga 1 2018 lalu bahkan sukses mencetak gol perdananya di Piala AFF 2018 lalu.
Tiga posisi gelandang ditempati oleh trio Andik Vermansah, Zah Rahan, dan Zulfiandi. Ketiganya bermain dalam patron masing-masing.
Andik akan berfokus menusuk lewat sayap, sedangkan Zah Rahan berperan sebagai metronome di lini tengah untuk membagi bola dan mengatur tempo permainan.
Zulfiandi praktis akan menjadi tukang jegal untuk memutus pertahanan lawan. Namun demikian, Zulfiandi juga ahli dalam mengirim umpan silang dari lini kedua ke sisi sayap (sideway pass) menuju ke Andik atau penyerang sayap lain.
Lini depan terasa sangat mengerikan dengan kehadiran trio maut, Greg Nwokolo, Aleksandar Rakic, dan Engelbert Sani. Rakic akan menjadi ujung tombak ditopang dua penyerang berkecepatan tinggi untuk mengobrak-abrik lini pertahanan lawan.
2. Komposisi Tim Kedua (4-2-3-1)
Tim kedua lebih ke tim pelapis Madura United (4-2-3-1). Akan tetapi, tim ini tetap sama kuatnya dengan tim yang pertama atau tim inti.
Di posisi kiper, ada Satria Tama yang kenyang pengalaman meski berusia muda. Ia akan dijaga oleh dua bek tengah berpengalaman dalam diri Fabiano Beltrame dan Fandry Imbiri.
Fabiano masih dalam tahap naturalisasi. Ia berpeluang dipertahankan oleh Madura United apabila proses pergantian kewarganegaraannya berlangsung lancar.
Dua double pivot atau poros ganda diisi oleh Slamet Nurcahyono dan Asep Berlian. Slamet akan bertugas mengatur serangan, sementara Asep lebih ke menjaga kedalaman alias gelandang pengangkut air.
Tiga gelandang di depan bertugas membantu serangan. Posisi ini diisi Dane Milovanovic yang kerap jadi supersub ditopang dua gelandang muda dalam diri Rizky Dwi Febriyanto dan Gufroni Al Maruf.
Beto Goncalves diplot sebagai striker murni. Ia akan menjadi ujung tombak yang bertugas sebagai finisher di kotak penalti lawan.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM