x

3 Perbedaan Mencolok Peserta Liga 1 2018 dan 2019

Selasa, 15 Januari 2019 09:04 WIB
Editor: Coro Mountana
3 Perbedaan Peserta Liga 1 2018 dan 2019.

INDOSPORT.COM – Memang persaingan di ajang sepak bola paling bergengsi di Indonesia, Liga 1 2019 masih belum dimulai. Akan tetapi sejumlah klub telah melakukan berbagai persiapan guna menyambut kompetisi yang baru.

Bursa transfer dijadikan sebagai ajang bagi semua klub Liga 1 untuk mematangkan segala persiapan seperti mendatangkan pelatih dan pemain berbakat. Nama-nama tenar seperti Zulfiandi, Andik Vermansah, hingga Stefano Cugurra alias Teco telah berganti ‘baju perangnya’.

Baca Juga

Sejumlah persiapan tersebut pada dasarnya nyaris sama dengan apa yang dilakukan oleh sejumlah klub di musim lalu. Mulai dari perekrutan pemain dan pelatih baru hingga pematangan strategi dalam menghadapi persaingan di kompetisi yang panjang.

Meski sepintas terlihat sama, sebenarnya terdapat berbagai perbedaan mencolok khususnya menyoal peserta dari ajang Liga 1 2018 dengan 2019. Perbedaan yang terjadi di awal musim ini, apakah menjadi pertanda untuk akhir Liga 1 2018 dan 2019 yang berbeda? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Baca Juga

Lantas apa perbedaan yang terjadi di Liga 1 2018 dengan 2019? Berikut INDOSPORT.COM mencoba mengulas dalam 3 perbedaan mencolok peserta Liga 1 2018 dan 2019.


1. Peserta dari Pulau Sumatera Berkurang

PSMS Medan vs Sriwijaya FC

Jika melihat dari komposisi tim yang promosi ke Liga 1 dengan mereka yang terdegradasi, maka akan didapat sebuah fakta unik. Faktanya adalah peserta Liga 1 2019 yang berasal dari pulau Sumatera alami pengurangan.

Hal itu tak lepas dari terdegradasinya dua wakil Sumatera di Liga 1 2018 yang turun kasta seperti PSMS Medan dan Sriwijaya FC. Sedangkan wakil Sumatera yang naik kelas ke Liga 1 2019 hanya Semen Padang, sekaligus membuat mereka menjadi satu-satunya yang tersisa.

Baca Juga

Padahal dalam sejarah Liga Indonesia, wakil Sumatera pernah sangat menguasai di liga sampai tercipta 'all Sumatera Final' antara Sriwijaya FC vs PSMS Medan di tahun 2007. Ironisnya kedua tim tersebut justru kompak terdegradasi musim ini.


2. Bertambahnya Wakil Jawa

Skuat PSS Sleman

Sudah menjadi rahasia umum jika wakil dari pulau Jawa sangat menguasai ajang Liga 1 dari ke tahun. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya wakil dari Jawa yang bermain di ajang sepak bola kasta teratas, Liga 1 musim ini.

Baca Juga

Apalagi wakil Jawa itu bakal bertambah untuk ajang Liga 1 2019 setelah tidak adanya tim yang terdegradasi di musim sebelumnya. Sebaliknya justru kuota untuk pulau terpadat di Indonesia bakal bertambah dengan kedatangan PSS Sleman.

Jika dalam dua musim terakhir, Liga 1 dikuasai oleh mereka yang berdomisili di Jawa seperti Bhayangkara FC dan Persija Jakarta. Apakah monopoli itu bakal berlanjut di kompetisi Liga 1 musim ini.


3. Pergantian Pelatih Jelang Liga 1 2019 Dimulai Lebih Banyak Dibanding 2018

Stefano Cugurra Teco Pelatih Bali United.

Satu perbedaan mencolok antara Liga 1 2019 dengan musim lalu adalah pada pergantian pelatih yang lebih banyak terjadi. Menjelang dimulainya Liga 1 2018, hanya terdapat 8 klub saja yang melakukan pergantian pelatih seperti Persib Bandung, PSIS Semarang, Madura United, dan Sriwijaya FC.

Sedangkan menjelang Liga 1 2019, sudah terjadi pergantian pelatih di 11 klub yang masih dapat bertambah mengingat kompetisi dimulai masih lama. Klub-klub yang melakukan pergantian pelatih adalah seperti Arema FC, Persib, Madura United, Bhayangkara FC, Persipura, Persija, hingga PSM.

Baca Juga

Sebanyak 7 klub tersebut bahkan telah menemukan pelatih baru yang akan bertanggung jawab di Liga 1 2019. Sedangkan, 4 klub hingga berita ini dipublikasikan pada Selasa (15/01/19) masih belum menemukan pelatih baru, diantaranya adalah Bhayangkara FC, Perseru Serui, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liga 1 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom