Dirundung Masalah, 3 Ketua PSSI-nya Negara Ini Mengundurkan Diri
INDOSPORT.COM - Berbagai masalah terus mendera sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pun menjadi pihak yang disalahkan oleh publik karena dianggap paling bertanggung jawab.
Masalah-masalah tersebut mulai dari drama berakhirnya kontrak Luis Milla, isu Liga 1 dan Liga 2 yang disebut sebagai liga settingan, skandal pengaturan skor yang diduga terjadi di Persib Bandung, hingga prestasi Timnas Indonesia yang jeblok. Hal itu membuat publik menjadi kecewa dengan sepak bola Indonesia.
Apalagi banyak kalangan yang tidak menyukai dengan adanya rangkap jabatan dalam susunan kepengurusan di PSSI. Kredibilitas PSSI selaku induk sepak bola Indonesia menjadi menurun bahkan sudah mulai ada yang apatis.
Berbagai masalah yang menimpa PSSI tersebut membuat adanya permintaan akan mundurnya Edy Rahmayadi sebagai ketua. Sebelum Edy Rahmayadi menanggapi kritikan yang menginginkan dirinya mundur, sudah ada 3 ketua federasi sepak bola di negara lain yang akhirnya mundur sebagai bentuk pertanggung jawabannya.
Berikut INDOSPORT rangkum dalam 3 ketua PSSI-nya negara yang mengundurkan diri
1. Malaysia
Penurunan prestasi Malaysia di sepak bola telah menampar PSSI-nya Malaysia yaitu FAM untuk segera berbenah. Ketua FAM, Tunku Ismail Sultan Ibrahim memilih mundur karena merasa bertanggung jawab terhadap penurunan kualitas sepak bola Malaysia.
Keputuan Tunku Ismail Sultan Ibrahim diambil setelah Malaysia sempat berada di peringkat ke-178 dalam ranking dunia menurut FIFA. Peringkat tersebut menjadi salah satu yang terendah dan membuat FAM merasa malu dengan hal itu.
Padahal, ada beberapa pihak yang berusaha untuk meyakinkan Tunku untuk tetap bertahan dan tetap memimpin FAM. Tetapi keputusan Tunku Ismail Sultan Ibrahim untuk mundur sudah bulat karena baginya, yang terpenting bukan jabatan dirinya, melainkan sepak bola Malaysia yang lebih baik.
2. Jerman
Keputusan Wolfgang Niersbach untuk mundur dari posisi ketua Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) terjadi setelah dirinya terlibat skandal Piala Dunia 2006. Berdasarkan laporan dari majalah Spiegel, disebutkan kalah DFB dikabarkan memberikan uang senilai 6,7 juta euro atau senilai Rp111 miliar kepada FIFA.
Uang sebanyak itu diduga diperuntukan agar Jerman terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Bahkan polisi sempat melakukan penggerebekan terhadap kantor DFB untuk menginvestigasi kasus serius itu.
Meski saat itu Niersbach belum benar-benar terbukti bersalah, tetapi ia memutuskan untuk berhenti dan mempertanggungjawabkan masalahnya tersebut. Kembali lagi, biar bagaimanapun keputusan diambil demi kebaikan sepak bola Jerman
3. Italia
Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 tak hanya berbuntut pemecatan pelatih Gian Piero Ventura, tetapi juga membuat ketua PSSI-nya Italia, Carlo Tavecchio mengundurkan diri jabatannya. Ia merasa ikut bertanggung jawab akan kehancuran sepak bola Italia.
Padahal Italia adalah langganan selalu tampil di Piala Dunia, tetapi untuk edisi 2018, mereka harus absen setelah alami kekalahan dari Swedia di laga play off. Hal itu menjadi aib bagi Italia yang 8 tahun sebelumnya keluar sebagai juara.
Jika Carlo Tavecchio berani mundur setelah Italia gagal lolos ke Piala Dunia, apakah Edy Rahmayadi berani meletakan jabatannya secara terhormat jika Timnas Indonesia gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2018?. Mungkin lebih etis jika itu diputuskan sendiri oleh Gubernur Sumatera Utara, siapa tahu ia masih memiliki cara untuk mengembalikan kepercayaan publik akan PSSI.
Terus Ikuti Perkembangan Timnas Indonesia dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.