Suporter Kecam Keras Keterlibatan OKP di Laga PSMS Medan vs PSIS Semarang
INDOSPORT.COM - Ada nuansa berbeda pada laga kandang terakhir PSMS Medan vs PSIS Semarang pada pekan ke-21 Liga 1 di Stadion Teladan, Rabu (12/09/18). Di mana, panitia pelaksana pertandingan menambah ratusan personel keamanan dari pihak sipil.
Bahkan, ratusan pria berbaju hitam yang duduk rapi di Tribune Utara tersebut disinyalir merupakan salah satu anggota organisasi kepemudaan (OKP) yang sengaja disiapkan panitia.
Hal ini tentu saja membuat gerah kelompok suporter PSMS Medan Fans Club (PFC) yang menjadikan Tribune Utara sebagai area mereka dalam memberikan dukungan di setiap laga kandang PSMS.
Melalui ketuanya, Ahmad zulfan, dirinya dengan tegas menolak aksi manajemen pengurus yang kembali berencana menambah personel tambahan untuk melakukan pengamanan di Stadion Teladan saat lawan Persela Lamongan, Jumat (21/09/18) nanti.
"Manajemen PSMS melakukan kebohongan yang mengaku jika kelompok pemuda tersebut merupakan bagian dari Panpel pertandingan. Terbukti jika dari rekaman video yang tersebar di dunia maya kalau mereka merupakan anggota OKP," sebut Zulfan, Rabu (19/09/18).
Jika hal itu terjadi lagi, sambung Zulfan, pihaknya tak akan bertanggung jawab jika terjadi bentrok di dalam Stadion Teladan saat pertandingan berlangsung.
"Kepada Manajemen PSMS kami imbau untuk lebih profesional. Jangan lagi melibatkan orang-orang bayaran sebagai bagian keamanan dalam setiap pertandingan," harapnya.
Bahkan, Zulfan menegaskan jika pihaknya tak akan tinggal diam dan akan melakukan perlawanan jika hal ini tetap dibiarkan.
"Apabila terjadi bentrokan fisik baik di dalam maupun di luar Stadion Teladan, antara kami dengan oknum OKP tersebut, maka itu tanggung jawab mutlak Manajemen PSMS," tambahnya.
1. Ada Upaya Memecah Belah Suporter PSMS Medan
Zulfan pun menilai jika saat ini manajemen PSMS berniat mangadu domba kelompok suporter. Di akhir dirinya juga meminta kepada Pembina PSMS Letjen (Purn) Edy Rahmayadi untuk mengambil tindakan serta langkah-langkah strategis guna mengantisipasi terjadinya bentrokan antara suporter dengan para oknum salah satu OKP tersebut.
"Dan kami minta juga pak Edy untuk melakukan revolusi pada tubuh Manajemen PSMS yang kami nilai telah gagal, provokatif, arogan dan anti kritik serta kehilangan arah dalam mengelola serta memajukan PSMS," ucapnya.
Sementara itu, manajemen PSMS melalui Sekumnya, Julius Raja mengaku hal itu sengaja dilakukan sebagai upaya menambah keamanan di Stadion Teladan.
"Tujuannya agar panitia tidak lagi kecolongan terkait adanya flare atau smoke bomb yang dibuat oleh suporter," kata pria yang karib disapa King ini.
Sebagaimana diketahui, di tiga laga kandang yang dilakoni PSMS sebelumnya, PSMS harus mendapatkan sanksi denda ratusan juta dari PSSI akibat ulah suporter khususnya di bagian Tribun Utara yang kerap membakar flare dan melempar botol ke area lapangan.
Hal ini ditenggarai menjadai alasan kuat panitia pelaksana pertandingan mengambil langkah menambah personel keamanan dari sipil untuk mencegah kejadian yang sama terulang.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT