Tak Terima Tersingkir dari Piala Dunia 2018, Maroko Kirim Surat ke FIFA
Maroko telah melayangkan surat secara terbuka kepada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) atas keputusan di pertandingan yang membuat Timnasnya tersingkir dari Piala Dunia 2018. Surat tersebut ditulis oleh Presiden Federasi Sepakbola Maroko (FRMF), Fouzi Lekjaa, melalui akun Twitternya.
Maroko akhirnya angkat koper dari turnamen tersebut setelah menjadi juru kunci di Grup B, dikalahkan Iran dan Portugal dan main imbang dengan Spanyol.
Lekjaa tampaknya belum terima bahwa negaranya harus meninggalkan Piala Dunia lebih dulu, dengan dirinya telah mencatat beberapa keputusan penting yang diberikan kepada Maroko selama pertandingan.
Lekjaa pun segera meminta kepada presiden FIFA Gianni Infantino untuk memperbaiki ‘ketidakadilan’ yang merugikan negaranya tersebut.
1. Mengirim Surat Terbuka
Dalam catatanya, Lekjaa menemukan tiga insiden pada kekalahan 1-0 Maroko dari Portugal dan lima insiden pada hasil imbang 2-2 dengan Spanyol, termasuk dugaan pelanggaran, klaim penalti, dan tendangan sudut yang salah hingga mencetak gol.
Dalam sebuah surat yang ia bagikan ke akun Twitter resmi FRMF, Lekjaa menyuarakan kemarahannya, sebagaimana dikutip oleh Nation.co.
“Kami ini mengungkapkan kemarahan kami mengenai ketidakadilan yang dilakukan terhadap Timnas kami, yakni serangkaian kesalahan wasit yang fatal sehingga membuat kami tereliminasi di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018.”
2. Mungkin Ada Kesalahan Wasit
Lekjaa menilai bahwa ada kesalahan wasit yang amat kentara, apalagi ada teknologi VAR yang sangat menguntungkan tim unggulan Piala Dunia.
“Kami yakin tanpa keraguan bahwa kesalahan wasit, terutama yang terjadi di laga penting melawan Portugal dan Spanyol sangat menghambat tim kami dengan kehilangan peluang bersaing di level yang setara untuk lolos dengan tim lain (Iran) di dalam grup,” tulis Lekjaa dalam lanjutan suratnya.
“Kesalahan fatal tersebut bahkan jelas terlihat faktanya dalam dua pertandingan ini (melawan Portugal dan Spanyol), teknologi VAR hanya digunakan untuk menguntungkan saingan kami.”
3. Meminta Perbaikan Ketidakadilan
Lekjaa kemudian meminta FIFA untuk segera meninjau ketidakadilan yang jika diteruskan akan merusak citra organisasi dan masa depan sepakbola dunia.
“Kami hanya bisa mengungkapkan keprihatinan mendalam kami mengenai ketidakadilan seperti ini, dan dampak negatifnya pada citra FIFA, serta masa depan sepakbola sebagai olahraga yang seharusnya membagikan dan mendukung nilai-nilai tertentu, yakni ekuitas dan kesetaraan semua tim, dan peluang masing-masing untuk menang.”
“Tuan Presiden (Infantino) kami tahu kami bisa mengandalkan ‘kode etik yang Anda andalkan’ dan keyakinan Anda pada aturan hukum, sehingga ambillah langkah-langkah untuk penyesuaian dan perbaikan ketidakadilan ini serta menjamin masing-masing tim diberikan kesempatan yang sama untuk menang, di atas pertimbangan lain.”
Berikut tim-tim yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018:
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA