Mantan Pelatih Real Madrid Ungkap Alasan Zidane Mengundurkan Diri

Tidak akan ada lagi Zinedine Zidane di Real Madrid musim depan, ketika secara mengejutkan pelatih asal Prancis itu memutuskan untuk undur diri dari kursi kepelatihan. Keputusan Zidane itupun dianggap sebagai tepat untuk dilakukan, menurut mantan pelatih Fabio Capello.

Zinedine Zidane baru saja mengantarkan Los Blancos menjuarai Liga Champions ketiga secara beruntun dan yang ke-13 dalam sejarah sepakbola Eropa. Namun, musim ini, pelatih yang akrab disapa Zizou itu gagal mempertahankan gelar La Liga Spanyol, serta terdepak dari persaingan gelar Copa Del Rey.

Capello yang diwawancarai Sky Sports mengatakan alasan kemunduran Zidane ini menjadi sesuatu yang tepat, pasalnya Zidane kerap mendapatkan tekanan dari pimpinan klub jika gagal membawa Real sukses musim ini.

“Dia telah membuat keputusan terbaik untuk pergi karena suasana di Madrid tidak bagus,” kata Capello dilansir Marca.

1. Alasan Zidane Hengkang

Capello menjelaskan bahwa tekanan dari pimpinan Madrid itu mengharuskan Zidane untuk memenangkan Liga Champions. Namun, ia tetap mendukung langkah Zidane selanjutnya yang kini digadang-gadang sebagai salah satu pelatih terhebat di Eropa.

“Dia tahu bahwa jika dia tidak memenangkan Liga Champions, dia akan dipecat. Dia telah mengetahui hal itu selama tiga bulan, ini inilah keputusan yang tepat,” ujar pelatih asal Italia yang pernah mengambil alih Bernabeu dua musim.

“Atas apa yang telah dimenangkan Zidane, dia menjadi salah satu pelatih hebat, tentu saja,” imbuh Capello.

“Sekarang dia harus membuktikannya di tempat lain, meskipun dia sudah menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah Real Madrid.”

2. Siapa Pengganti Zidane?

Capello yang kini menukangi klub China Jiansu Suning itu juga memberikan pendapatnya mengenai siapa yang pantas menempati kursi kepelatihan Real Madrid menggantikan Zidane. Capello justru menyebut dua pelatih lain alih-alih menyebut Antonio Conte dan Maurizio Sarri yang muncul sebagai kandidat baru-baru ini.

“Saya pikir Guti bisa menggantikannya, daripada (Antonio) Conte atau (Maurizio) Sarri,” tukasnya.

“(Maurizio) Pochettino tahu (sepakbola) Spanyol dengan baik dan memiliki gaya bermain tertentu.”

3. Presiden Madrid Otoriter

Terkait dengan rumor retaknya hubungan Zidane dengan presiden Real Florentino Perez sehingga membuat sang pelatih hengkang, Capello tidak bisa menahan diri untuk mengkritik Presiden Perez yang masih terbilang otoriter.

“Selalu banyak perdebatan di Real Madrid dan Florentino Perez selalu ingin menjadi pelatih (Real) sendiri,” kata Capello.

“Saat dia menang, dia bahagia dan ketika tidak, dia akan menyalahkan orang lain. Saya menang ketika saya masih di sana dan mereka (pimpinan Real Madrid) memecat saya,” tambahnya.