4 Klub Calon 'Pembunuh' Real Madrid di Eropa Musim Depan
Gelar juara Liga Champions musim 2017/2018, masih menjadi bukti keperkasaan Real Madrid di Benua Biru. Menumbangkan Liverpool 3-1 di partai final juga membuat klub Spanyol tercatat masih sukses mengangkangi klub Inggris di kancah Eropa.
Real Madrid tercatat berhasil menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut sekaligus meraih empat trofi Liga Champions hanya dalam waktu lima tahun. Sebuah pencapaian yang cukup gila dan fantastis tentunya.
Namun Cristiano Ronaldo dkk bukan tidak mustahil untuk dihentikan. Ada kelemahan dalam armada Zinedine Zidane yang tentunya bisa dimanfaatkan klub lain untuk mendobrak dominasi mereka di Eropa.
Menjadi raja Eropa bahkan dunia, Los Blancos memang sulit dihentikan, namun klub-klub Eropa ini punya peluang cukup besar untuk mengentikan monopoli Madrid di Eropa.
Berikut INDOSPORT merangkum empat klub yang berpotensi menggeser dominasi Madrid di Eropa.
1. Liverpool
Liverpool tentu menjadi klub yang harus masuk dalam daftar calon ‘pembunuh’ dominasi Madrid di musim depan. The Reds mampu melangkah ke babak final, namun sayang ketidakberuntungan masih menghalangi jalan mereka untuk menjuarai Liga Champions untuk ketiga kalinya setelah tahun 1981 dan 2005.
Blunder konyol kiper mereka, Loris Karius, menghancurkan mimpi Liverpool yang sudah ada di depan mata. Armada Jurgen Klopp harus mengakui keunggulan Madrid 3-1 di Kiev akhir pekan lalu.
Liverpool punya modal bagus untuk menghancurkan dominasi Madrid musim depan. Mereka memiliki skuat yang hebat dan lini serang dengan kualitas yang cukup komplit di Eropa, plus pemain berkualitas yang siap menjadi supersub di bench.
Satu hal yang harus dilakukan Liverpool untuk membenahi kekurangan mereka adalah mencari penjaga gawang baru. The Reds juga harus mencari centre-back baru untuk menjadi rekan Virgil Van Dijk , dan terakhir Liverpool membutuhkan kedalaman skuat yang lebih, mungkin merekrut pemain muda menjadi jalan yang cukup efektif.
2. Bayern Munchen
Bayern Munchen nyaris menumbangkan Real Madrid di babak semifinal Liga Champions musim ini dan meraih satu tiket final di Kiev. Namun kesalahan konyol Sven Ulreich yang membuat Karim Benzema sukses membobol gawangnya di leg kedua menghancurkan semuanya.
Di luar kekalahan agregat 4-3 Munchen atas Madrid di babak semifinal, klub asuhan Niko Kovac tak memiliki kekurangaan berarti dari segi kualitas. Namun Bavarians kurang memiliki motovasi dan gairah untuk menjadi yang terbaik di Eropa.
Hal tersebut dapat terlihat dari kegagalan mereka di Liga Champoms dam ajang Piala Jerman, setelah takluk daro Eintracht Frankfurt 1-3. Hasil minor di akhir musim tentu menjadi kekecewaan tersendiri bagi para penggemar FC Hollywood.
Jika ingin mendobrak dominasi Madrid di Eropa musim depan, Munchen bisa membeli beberapa winger baru untuk mengisi tempat Arjen Robben dan Frank Ribery yang sudah memasuki tahun-tahun terakhir mereka.
Kebijakan transfer Munchen juga harus diperbaiki karena mereka nampak lebih banyak aktif di bursa transfer dengan menjual pemain berbakat mereka, namun sulit mencari pengganti sepadan. Munchen harus mampu memperbaiki hal tersebut.
3. Manchester City
Manchester City mengakhiri musim 2017/18 dengan pencapaian yang dapat dikatakan fantastis, plus keberhasilan memecahkan beberapa rekor. Pasukan Pep Guardiola memang tampil melempem di Liga Champions setelah disingkirkan Liverpool di babak perempatfinal.
Namun kegagalan City di Liga Champions tak bisa disalahkan 100 persen karena nyatanya mereka memang berjaya dan merengkuh gelar juara di ajang Liga Primer Inggris. The Citizen punya banyak aset untuk memenangkan gelar juara yang lebih besar jika mereka mau membenahi profesionalitas untuk pertandingan besar.
Hal tersebut yang membuat peluang Manchester Biru besar untuk menjuarai Liga Champions musim depan. Jika mampu konsisten, bukan hanya Madrid, namun klub-klub besar Eripa lainnya juga patut waspada.
4. Paris Saint-Germain (PSG)
PSG menjelma menjadi kekuatan baru yang menakutkan di Eropa terlebih setelah mendatangkan megabintang Brasil, Neymar. PSG memecahkan rekor transfer dunia sebesar 222 juta euro atau setara Rp3,4 triliun.
PSG tumbang di tangan Real Madrid di babak 16 besar, hasil yang mengecewakan mengingat sebelumnya mereka mampu mengalahkan Munchen di fase grup dengan skor telak 3-0. Agak mengecewakan memang melihat penampilan PSG di Liga Champions musim ini.
Neymar dkk tak biasanya tampil di bawah performa terbaik mereka di ajang bergengsi Benua Biru tersebut. Salah satu penyebab yang kabarnya membuat Les Parisiens terpuruk di Eropa ialah para bintang yang mampu bekerja sama sebagai tim, dapat dilihat dari perselisihan yang sempat terjadi antara Neymar dan Edinson Cavani.
PSG dianggap tak mampu belajar dari kesalahan yang telah mereka buat. Namun kehadiran pelatih baru, yakni Thomas Tuchel yang menggantikan Unai Emery di musim depan semestinya mampu mengubah keadaan.