Bermain Kurang Konsisten, Persebaya Dapat Kritikan Pedas dari 2 Legendanya
Berstatus sebagai tim promosi di liga 1, Persebaya boleh dikatakan sebagai tim yang paling baik ketimbang dua tim lainnya yang berstatus sama yakni PSIS Semarang dan PSMS Medan, Namun, penampilan Persebaya masih jauh dari kata konsisten di mana mereka kerap kali kalah, seri, dan menang silih berganti.
1. Minim Bakat Alami
Kritikan pun datang dari salah satu legenda Persebaya Surabaya tahun 1988, Seger Sutrisno. Gelandang legendaris di masanya itu menyebutkan jika jajaran pemain pemain Persebaya sudah tak seperti dahulu, terlebih lagi saat dirinya masih aktif bermain.
Menurutnya dahulu banyak pemain Persebaya yang memiliki bakat, "Dulu itu talenta-talentanya dari alam artinya memang punya kemampuan," ujarnya.
2. Soroti Pemain Asing
Selain itu Seger juga mengkritik jika pemain asing Persebaya sudah tak seperti dahulu yang benar-benar dibutuhkan.
"Sekarang itu pemainnya Persebaya bukan pemain yang fresh. Artinya bukan pemain asing yang benar-benar belum pernah bermain di Indonesia, tapi pemain yang kalah bersaing dari tim lamanya kemudian datang kesini (Persebaya), jadi kualitasnya tentu kurang," lanjutnya.
3. Transisi Bermain
Sementara itu Muharom Rusdiana yang juga legenda Persebaya, juga ikutan memberikan mengritiknya. Mantan bek Persebaya yang sekarang menjadi pelatih Persebaya U-15 itu menyebut permainan Persebaya kurang lepas.
"Jadi transisinya kurang saat bertahan ke menyerang, pemain tengahnya juga kurang. Akibatnya tidak ada balance diantara tim itu, kalau kita dulu main ya main. Menyerang kita akan menyerang, nanti kalau bola tidak masuk ya kita berusaha lagi," tutupnya.
Persebaya saat ini ada di peringkat ke-8 klasemen sementara dengan poin 12 hasil tiga seri, tiga imbang, dan dua kalah. Teranyar mereka ditahan imbang Borneo FC 2-2 setelah sepekan sebelumnya menundukan Arema FC.