x

Pelatih Persib Merasa Keputusan Komdis PSSI Berat Sebelah

Selasa, 15 Mei 2018 03:00 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Fernando Soler (tengah) didampingi oleh Supardi (kanan) pada saat press conference jelang laga lawan PS Tira.

Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez menilai timnya sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, hal itu terlihat dari sanksi yang sering dijatuhkan kepada timnya terutama pada pemain.

Salah satu pemain yang mendapatkan sanksi cukup berat yakni Supardi Nasir, bek senior Persib ini dilarang tampil pada empat pertandingan kompetisi Liga 1 2018. Karena dinilai menanduk wasit saat laga kontra Mitra Kukar. 

Baca Juga

1. Semua 'Lawan' Persib

Bojan Malisic mengalami pendarahan

Sedangkan, saat Bojan Malisic mendapatkan tandukan dari pemain Arema FC, Arthur Cunha, komdis tidak memberikan sanksi kepada pemain tim berjuluk Singo Edan tersebut. Sehingga terkesan tebang pilih dalam mengambil keputusan.

"Itu maksudnya dia (Gomez) tadi, saya yang ngomong, maksudnya coach Mario minta tolong dari media-media, untuk lawan kita semua dari lawan kita dari mulai wasit, dari federasi, dari PT Liga, dari PSSI. Semua lawan sama Persib," kata Fernando Soler yang merupakan penerjeman sekaligus asisten pelatih Persib, Senin (14/05/2018). 


2. Merugikan Persib

Jonathan Bauman menerima perawatan ringan di dalam lapangan.

Soler menambahkan, saat pemain Persib melakukan pelanggaran wasit sangat mudah memberikan kartu, sedangkan pemain lawan selalu luput dari perhatian seperti saat Bojan Malisic disikut oleh pemain Persipura Jayapura, Abdoulaye Youssouf Maiga. 

Aksi kurang sportif yang ditunjukan Maiga menurut Soler harus mendapat perhatian dari Komdis, agar kedepannya hal tersebut tidak terulang kembali kepada pemain Persib maupun tim lain. 

"Ya kartu kuning, kamu harus lihat untuk kita harus banyak kartu kuning kartu merah, ada dari disiplin (Komdis) juga ambil empat (larangan) pertandingan untuk Supardi.

"Tapi kemarin sudah lawan Arema (Cunha) tidak ada sanksi, lawan kemarin Persipura tidak ada sanksi, itu harus kita mau gantian, bukan Kita gak mau atau kita ini. Kita mau sepakbola Indonesia tidak seperti ini," ungkapnya.

"Sampai kapan? Sampai kapan seperti itu? Ini tidak enak untuk negara Indonesia. Bukan untuk kita, kita selalu bicara, besok kita bisa pindah negara, tapi kapan bersih full Indonesia. Karena itu minta tolong dari kalian harus kasih tahu di mana-mana," tegasnya. 


3. Harus Protes

Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono berfoto bersama Mario Gomez dan Fernando Soler

Soler menuturkan, manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) kemungkinan belum mengambil sikap terkait insiden yang menimpa pemainnya. Ia berharap, manajemen bisa mengajukan surat protes untuk melindungi pemain dari sikap kurang sportif lawan. 

"No mereka diam saja, mereka diam saja, kita gak tahu mereka berani atau tidak. Tapi ini keluarga kita, pemain kita dijaga, ini bisa kena kemarin, Bojan ada kena itu (hidung), hari Sabtu dia tidak bisa main gimana? Harus dijaga seperti ini," ujarnya. 

"Lawan kemarin di corner kick ada semua di tv di YouTube di mana-mana tapi tidak ada sanksi. Sampai kapan, tapi kalau kita full normal (pemain) ini kartu, kartu, kartu, itu maksudnya dari Gomez," jelasnya. 

Persib BandungPersipura JayapuraAbdoulaye MaigaLiga IndonesiaPersib Bandung vs Persipura JayapuraLiga 1Roberto Carlos Mario GomezFernando Gaston SolerBojan Malisic

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom