5 Penyebab Pendarahan Otak pada Kasus Sir Alex Ferguson
Mantan pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, tengah terbaring sakit usai menjalani operasi darurat setelah mengalami pendarahan otak.
Hingga saat ini, kakek berusia 76 tahun itu masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Salford Royal, Manchester, Inggris. Doa untuk kesembuhan Ferguson pun terus berdatangan.
Kendati demikian, pendarahan otak yang dialami Ferguson dalam istilah medis merupakan salah satu jenis dari penyakit stroke. Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang.
Menurut The American Stroke Association, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak sementara atau permanen. Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari kasus stroke.
Meski tidak diketahui pasti apa yang jadi pemicu pendarahan otak pada Ferguson, setidaknya ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hal tersebut seperti dikutip dari Alodokter.
- Wonderkid Persib Sambut Sukacita Rencana Gomez Mainkan Lapis Kedua di Piala Indonesia
- Pernah Bela Barcelona dan Real Madrid, Luis Milla Komentari Hasil Imbang El Clasico
- Starting XI Pertama dan Terakhir Arsene Wenger di Emirates Stadium
- Jadi Fans Persija, Akun Instagram Model Seksi Polandia Ini Mendadak Meledak
1. 1. Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi atau hipertensi adalah penyakit kronis yang bisa membuat dinding pembuluh darah menjadi lemah. Apabila dinding arteri melemah, maka pada akhirnya perubahan tekanan sedikit saja dapat memicu dinding untuk pecah dan menimbulkan pendarahan di otak.
2. 2. Trauma Kepala
Paling banyak terjadi pada orang berusia di bawah 50 tahun, kemungkinan besar kondisi ini karena kecelakaan. Semasa muda, Sir Alex Ferguson adalah pesepakbola yang berposisi sebagai penyerang. Seorang pesepakbola tentunya mengalami risiko cedera kepala karena duel-duel udara.
3. 3. Pembengkakan Pembuluh Darah (Aneurisma)
Aneurisma (aneurysm) merupakan kondisi pelebaran pembuluh darah dan sering terjadi pada arteri. Aneurisma terjadi akibat melemahnya dinding arteri. Dinding arteri yang melemah pada akhirnya akan membentuk semacam kantung. Jika tidak ditangani, ukuran kantung akan semakin membesar yang kemudian pecah dan menimbulkan perdarahan.
Jika aneurisma otak pecah, terdapat beberapa gejala yang akan timbul seperti sakit kepala tiba-tiba dan intens, sakit leher dan kekakuan, mual dan muntah, pandangan kabur, kepekaan terhadap cahaya, mengantuk, gangguan berbicara, kebingungan dan kejang. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke.
4. 4. Angiopati Amiloid
Angiopati amiloid adalah kondisi di mana terjadi kelainan dinding pembuluh darah karena faktor usia atau hipertensi. Kondisi ini dapat menimbulkan banyak pendarahan kecil yang mengarah pada pendarahan yang lebih besar.
Faktor-faktor yang memicu risiko angiopati amiloid tidak dikenal dengan jelas. Faktor risiko yang jelas sejauh ini nampaknya ini usia, karena pengendapan lumpur yang umumnya terdapat di orang amiloid berusia lebih dari 55 tahun.
5. 5. Gangguan pada Darah
Menurunnya trombosit darah juga dapat menyebabkan pendarahan otak. Anemia sel sabit (kondisi di mana sel darah merah berbentuk abnormal) dan hemofilia (kondisi di mana tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah) dapat berkontribusi dalam hal ini.