Selain Indra Sjafri, 4 Akun Penting Sepakbola Indonesia Ini Juga Diretas
Baru-baru ini akun Instagram Indra Sjafri dikabarkan terkena hack oleh oknum tak bertanggung jawab. Pelatih yang kini kembali menangani Timnas Indonesia U-19 itu tak lagi bisa mengakses akun sosial media pribadinya.
Pasalnya, saat ini akun pribadi Indra Sjafri tersebut telah berganti nama menjadi @_.sjalxk_._.lll_lllls_.__102. Sebelumnya, oknum itu juga sempat mengganti nama akunnya dengan @_._llllsjaks_._lllskwls_._III.
Indra sendiri telah mengumpulkan lebih dari 350 ribu pengikut di akun media sosialnya itu. Tak heran jika akun Indra menjadi sasaran empuk oknum tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.
Tak hanya Indra, sejumlah akun penting sepakbola Tanah Air juga pernah menjadi korban hacker. Berikut INDOSPORT merangkum 4 akun tersebut yang sempat diretas pihak tak bertanggung jawab.
1. Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri dikabarkan pernah mengalami hal serupa pada akhir tahun lalu. Setelah akunnya dibanjiri pengikut, Instagram Egy pun menjadi sasaran hacker di dunia media sosial.
Itu pun dibenarkan secara langsung oleh rekannya, Syahrian Abimanyu. Pemain muda milik Sriwijaya FC tersebut memberikan informasi tersebut melalui akun Instagram pribadi miliknya.
"Akun Egy sudah di-hack orang. Apabila dia chat, itu bukan dia. Kalau ada yang mengerti (mengembalikannya), mohon bantuannya, terima kasih," tulisnya beberapa waktu lalu.
2. Teja Paku Alam
Penjaga gawang Sriwijaya FC, Teja Paku Alam, baru-baru ini juga tidak bisa mengakses akun sosial media pribadinya. Teja pun sedikit bingung mengapa akunnya bisa diretas, karena dirinya baru saja menggunakannya.
“Tadi sebelum latihan saya masih update bersama pemain lainnya, namun usai latihan mendadak tidak bisa login dan saat dicek akunnya sudah tidak diketemukan,” jelas Teja, dikutip dari Tribun.
3. PSSI
Situs resmi milik PSSI yakni www.pssi.org langsung jadi sasaran kekesalan publik sepakbola tanah air, dengan meretasnya hingga tidak bisa diakses. Hal itu diduga ketika PSSI memberikan sanksi kepada pendukung Persib Bandung.
Karena diretasnya situs PSSI tersebut terjadi beberapa jam pasca diberikannya sanksi kepada pendukung setia Persib, Bobotoh. Saat itu, mereka melakukan koreografi "Save Rohingya" yang dianggap sebagai aksi politik.
Ini bukan kali yang pertama situs PSSI diretas. Tercatat pada tahun 2011, situs yang kala itu masih beralamat di www.pssi-football.com juga pernah dibajak.
4. PT Liga Indonesia
Situs operator kompetisi sepakbola Indonesia yakni PT Liga Indonesia, ligaindonesia.co.id pernah suatu kesempatan tidak bisa diakses. Pada tahun 2015 lalu, situs tersebut tidak menampilkan halaman seperti biasanya.
Terlihat ada tulisan "Web Server's Default Page" di halaman utama situs PT Liga Indonesia. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab terjadinya hal tersebut, entah karena diretas atau memang kena deface.
Diduga, oknum yang menjahili situs-situs tersebut adalah orang yang kecewa atas kinerja pengurus sepakbola Tanah Air dalam mengelola kompetisi.