Pelatih Napoli Lakukan Gestur Tak Senonoh ke Suporter Juventus
Dalam pertandingan lanjutan Seria A Italia, Napoli berhasil mengalahkan Juventus 1-0. Bermain tandang di Allianz Stadium, Senin (23/04/18) dini hari tadi, anak-anak asuhan Maurizio Sarri tak gentar.
Keunggulan Napoli didapatkan dari gol tunggal Kalidou Koulibali di masa injury time. Kemenangan ini pun membuka peluang bagi Napoli untuk mengejar gelar Scudetto dari Juventus musim ini.
+++ #Sarri shows middle finger to #Juve fans as #Napoli team bus arrive at the Allianz Stadium +++#JuveNapoli
— CalcioMercato (En) (@CmdotCom_En) April 22, 2018
WATCH pic.twitter.com/1tV1TGuu8b
1. Acungkan Jari Tengah
Memetik kemenangan, Sarri justru kedapatan mengacungkan jari tengah kepada sekelompok penggemar Juventus saat berada dalam bus sebelum memasuki area pertandingan.
Namun perlakuan Sarri itu ternyata dipicu reaksi fans Juve yang tak menyambut tamunya dengan sportif sehingga meludahi bus berisi pemain dan staf.
“Saya membalas sekelompok orang yang meludah di bus dan menghina kami karena Neapolitan,” kata Sarri seperti dikutip dari Vanguard.
2. Tak Punya Masalah Pribadi
Meskipun melakukan gesture yang dianggap tak pantas, namun Sarri mengklaim ia tak pernah punya masalah pribadi dengan penggemar klub lain termasuk Juve.
“Saya tidak akan pernah melakukan gerakan seperti itu kepada siapa pun karena menjadi penggemar Juventus,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Saya tidak punya masalah dengan fans Juventus. Hanya dengan mereka yang meludahi kami dan menghina kami karena Neapolitan."
3. Kejar Scudetto
Kemenangan Napoli kembali menggoyahkan posisi Juventus di puncak klasemen. Terdapat empat pertandingan lanjutan yang harus dimainkan. Keduanya kini hanya terpaut satu poin di mana Juve unggul dengan 85 poin dan Napoli 84.
“Sejauh ini, saya bersenang-senang. Kami membuat penggemar kami senang, tetapi Juventus tetap di depan dan karena itu hampir tidak ada yang berubah. Kami masih memiliki peluang sangat tipis untuk menyalip mereka,” pungkasnya.
Napoli memang masih peluang untuk menyabet gelar juara ketiganya setelah pernah memiliki Scudetto di tahun 1987 dan 1990.