Cetak 1 Assist, Sandy Walsh Bantu Klubnya Puncaki Klasemen Liga Europa
Pesepakbola keturunan Indonesia yang bermain di klub Belgia, Sandy Walsh, kembali menorehkan catatan apiknya bersama klub yang ia bela, SV Zulte-Waregem. Hal tersebuut dibuktikannya saat menghadapi tuan rumah Lierse SK.
Bertanding di Herman Vanderpoortenstadion, Rabu (18/04/18) dini hari tadi, Zulte-Waregem berhasil membantai tuan rumah Lierse SK dalam laga lanjutan babak play-off Europa League.
1. Mencetak 1 Assist
Pemain yang kerap diisukan akan dinaturalisasi oleh PSSI ini mencetak satu assists untuk gol yang dicetak oleh Theo Bongonda pada menit 38. Gol tersebut merupakan gol pembuka untuk klubnya.
Setelahnya, Hamdi Harbaoui mencetak hattrick di babak kedua, tepatnya pada menit 53, 54, dan 76. Tuan rumah mampu mencetak gol hiburan yang dilesakkan oleh Wolke Janssens pada menit ke-83.
2. Puncaki Klasemen Play-off Liga Europa
Kemenangan ini pun membuat SV Zulte-Waregem berhasil memuncaki klasemen sementara Grup A babak play-offs Liga Europa dengan meraup 10 poin, hasil dari tiga kemenangan dan satu imbang dari empat laga yang telah dilakoni.
3. Terancam Tidak Dinaturalisasi
Adalah Menpora Imam Nahrawi, yang mengatakan bahwa akan mengeluarkan pernyataan jika pihak pemerintah akan memperketat proses naturalisasi pemain asing.
Setelah melakukan rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), salah satu kebijakan yang mungkin diambil adalah membatasi usia pemain sepakbola yang akan dinaturalisasi dengan rentang usia 20 tahunan.
Cak Imam mengatakan pihak DPR mengeluhkan pasca PSSI berulang kali menaturalisasi pemain yang lebih sering pada usia uzur. Karenanya DPR meminta agar pemerintah Indonesia melalui Kemenpora, agar lebih selektif ke depannya.
"Pemerintah terus terang tidak anti dengan naturalisasi, tetapi melihat pandangan yang berkembang di rapat-rapat DPR. Mereka mengingatkan saya agar rekruitmen dan usulan naturalisasi harus betul-betul selektif dalam konteks olahraga," ujar Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Rabu (14/03/18).
"Terakhir kami mengusulkan dan disepakati oleh DPR adalah pemain basket. Karena masih produktif maka DPR menyetujui itu. Tapi di luar itu, muncul nama-nama yang pernah diusulkan oleh pemerintah. Tapi di mana, sekarang seperti apa, tentu itu yang menjadi beban kami," sambungnya.
"Karena itu, kami harus hati-hati selektif dan sebisa mungkin di usia produktif yang bisa diusulkan untuk dinaturalisasi," imbuhnya