x

Gagal di Liga Champions, Ini 5 Alasan Mengapa Valverde Harus Dipecat Barcelona

Selasa, 17 April 2018 05:27 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Yohanes Ishak
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde.

Kapasitas Ernesto Valverde sebagai seorang pelatih nampaknya mulai dipertanyakan setelah gagal membawa Barcelona ke babak semifinal Liga Champions 2017/18. Mereka harus tersingkir secara memalukan oleh AS Roma.

Bagaimana tidak, Barcelona telah memiliki peluang besar untuk mengamankan tiket semifinal usai menghancurkan Roma 4-1 di pertemuan pertama. Hasil tersebut pun membuat beberapa pihak meyakini bahwa Barcelona bakal lolos.

Namun hal itu berbanding terbalik saat Barcelona bertandang ke Stadio Olimpico. Tim asal Catalan tersebut harus menelan kekalahan 0-3, hingga membuat mereka kalah gol tandang.

Hasil buruk ini pun membuat sejumlah pihak merekomendasikan kepada Barcelona untuk mendepak Valverde dari kursi kepalatihannya. Berikut INDOSPORT merangkum 5 alasan mengapa Valverde harus didepak.

Baca Juga

1. Tak Ingin Rotasi Pemain

Valverde digosipkan dengan Barcelona.

Hal ini terleihat jelas ketika Barcelona bertandang ke markas Roma pada pekan lalu. Mantan pelatih Athletic Bilbao tersebut sepertinya enggan memberikan kesempatan kepada pemain lain.

Kondisi ini tentu membuat para pemain Barcelona tidak berada dalam kondisi prima. Karena Valverde telah menggunakan beberapa pilar utamanya di semua pertandingan.


2. Akademi Barca Tak Bisa Berkembang

La Masia.

Pecinta sepakbola tentunya sangat tahu betul jebolan akademi La Masia berpengaruh besar di masa depan. Hal itu terjadi karena sebagian dari mereka mendapatkan bimbingan dan perhatian yang tepat.

Namun masuknya para pemain muda ke skuat Barcelona membuat jebolan akademi seperti tak diperhatikan. Ini pun bertentengan dengan perkataan presiden klub saat memperkenalkan Valverde sebagai pelatih Barcelona.

“Valverde memiliki kemampuan, penilaian, pengetahuan, dan pengalaman. Dia mempromosikan pemain muda dan dia cara dia sama seperti Barca,” ujar orang nomor satu di klub tersebut.


3. Pendekatan Konservatif

Pelatih dan pemain megabintang Barcelona, Ernesto Valverde dan Lionel Messi.

Valverde menerapkan permainan defensif saat bermain dengan Roma di pertemuan kedua babak perempatfinal Liga Champions. Strategi ini pun menjadi boomerang sendiri bagi Lionel Messi dan kawan-kawan.

Seharusnya, Barcelona menampilkan permainan menyerang untuk mengamankan gol tandang terlebih dahulu di leg kedua ini.

Pendekatan tersebut memang telah membuat Barcelona berjaya di kasta tertinggi sepakbola Spanyol. Namun sistem itu tak bisa berbuat banyak di pentas Eropa.


4. Gaya Permainan Kaku

Edin Dzeko (kanan) merayakan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Barcelona.

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa gaya permainan Valverde cenderung kaku. Formasi 4-4-2 dianggap sangat monoton dan mudah terbaca ketika bersaing di pentas Eropa.

Valverde gagal menjadikan para pemain fleksibel di atas lapangan pada musim ini. Hal itu lah yang membuat langkah para pemain Barcelona terbatas untuk menyerang maupun bertahan.


5. Tak Punya Ide Brilian

Ernesto Valverde.

Tidak adil memang memandang kinerja Valverde hanya pada pertandingan kontra Roma. Namun beberapa pihak menilai bahwa Barcelona tidak memiliki progres yang cukup baik untuk jangka panjang.

Karena Valverde tampak kebingungan ketika menemani Barcelona bertanding di sisi lapangan. Dirinya tidak memiliki rencana lain ketika skema yang telah ia tetapkan di awal tak berjalan mulus.

BarcelonaErnesto ValverdeLiga Spanyol

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom