Terungkap! Ini Awal Mula Terjadinya Kericuhan yang Terjadi di Laga Arema vs Persib
Kerusuhan tidak bisa dihindarkan saat digelarnya laga Arema FC kontra Persib Bandung, semalam. Rasa kecewa bercampur geram, membuat oknum Aremania berupaya melampiaskan hasratnya dengan merangsek masuk ke lapangan.
Padahal, pertandingan tinggal menyisakan satu menit dengan skor masih imbang 2-2. Situasi yang tidak terkendali itu akhirnya memaksa pihak kepolisian langsung melindungi perangkat wasit dan anggota kedua tim segera meninggalkan lapangan dan masuk ke ruang ganti.
- Tanpa Peluit Panjang, Status Pertandingan Arema vs Persib Diputuskan Secara Darurat
- Panpel Arema FC Pasang Badan Atas Kerusuhan di Kanjuruhan
- Puluhan Aremania Tumbang, Arema FC Buka Posko Laporan Korban Kerusuhan
- Alami Luka Dibagian Kepala, Pelatih Persib Tunggu Sanksi Komdis untuk Arema
- Laga Arema vs Persib Memakan Korban, Berikut Detik-detik Kericuhannya
1. Asal Mula Terjadinya Kerusuhan
"Kerusuhan ini awalnya terjadi salah paham antara security internal (match Steward) dengan suporter. Teman-teman Aremania terpancing emosi karena ada upaya melindungi wasit yang memang menjadi tugas kami," kata Yedi Setiawan Ujung, Kapolres Malang.
"Mereka lalu mencoba masuk karena kecewa dengan wasit. Karena sebelumnya ada kartu merah juga (sehingga patut diduga menjadi penyebab kekecewaan suporter)," lanjutnya.
2. Berasal dari Tribun Timur
Awal mula kerusuhan memang berasal dari tribun timur. Dipicu aksi mengulur waktu kiper Persib Bandung di akhir laga, ratusan oknum Aremania berupaya mengejar wasit dan para pemain dengan melompati papan iklan elektronik untuk masuk ke lapangan.
Upaya itu sempat dipukul mundur oleh match Steward. Namun, hal itu justru memancing amarah suporter lainnya dari sisi Utara dan Selatan. Mereka dengan leluasa berhamburan masuk ke lapangan sehingga menyebabkan pertandingan dihentikan.
Sempat mencekam selama lebih dari dua jam, situasi berhasil kondusif setelah kedua tim berangsur-angsur meninggalkan lapangan dengan kawalan mobil rantis milik kepolisian.
"Alhamdulillah situasi cepat kondusif. Sementara kepulangan tim tetap pada pengawalan kami," pungkasnya.
3. Berjatuhan Korban
Dampak dari kerusuhan ini pun membuat puluhan Aremania dan Aremanita lainnya menjadi korban.
Bahkan, pelatih dan pemain Persib Bandung, Mario Gomez serta Ardi Idris juga harus merasakan keganasan dari oknum suporter tersebut.