Gelandang JDT Ini Bongkar Alasan Diganyang Persija Jakarta
Klub Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT) harus pulang dengan kepala tertunduk usai kalah 0-4 dari Persija Jakarta, Selasa (10/04/18) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta di Piala AFC. Hasil itu sekaligus membuat posisi JDT tetap tertahan di peringkat ketiga klasemen Grup H.
Kekalahan itu pun membuat salah satu gelandang JDT, Hariss Harun angkat bicara. Menurutnya biang keladi empat gol yang bersarang di gawang Mohd Izham adalah karena buyarnya konsentrasi para pemain JDT di 20 menit awal babak pertama. Hal itu pula yang membuat Marko Simic berhasil mencatatkan tiga gol yakni di menit ke-8, 12 dan 19.
1. Kurang Fokus
Harris mengatakan jika Persija sangat efisien saat melakukan serangan di awal babak pertama. Hal itu pula membuat para pemain JDT cukup kaget karena belum sepenuhnya terbiasa dengan atmosfer pertandingan di GBK.
"Pada game tadi (malam-red) di 15-20 menit pertama kita tidak fokus jadi kemasukan tiga gol. Kita gak ada fokus kontrol bola. Ketika Persija menyerang mereka sangat bagus dan sukses jadi kita shock atau terkejut," beber pemilik nomor punggung 14 di JDT itu.
2. Banyak Lakukan Kesalahan
Pernyataan Harris Harun itu tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan pelatih Johor Darul Takzim (JDT), Raul Longhi. Pria berkebangsaan Argentina itu mengaku timnya hancur lebur saat bertamu ke GBK. Baginya Persija sudah melakukan 'kill the game' pada 20 menit babak pertama.
"20 menit awal babak pertama kami banyak sekali melakukan kesalahan dan kami kemasukan 3 gol dalam waktu singkat akibat kesalahan itu. Tapi, Persija memang kuat hari ini (kemarin-red)," tutup Raul Longhi.
3. Terancam Tidak Lolos
Dengan kekalahan itu, JDT terancam gagal lolos dari fase grup. Klub berjuluk Harimau Selatan ini masih tertahan di peringkat tiga klasemen Grup H dengan mengoleksi tujuh poin. Sementara Persija berhak ada di atas puncak klasemen dengan sepuluh poin, sama dengan milik Song Lam Nghe An yang baru menang 2-1 atas Tampines Rovers. Namun, Song Lam terpaksa 'mengalah' karena Persija lebih baik dalam selisih gol maupun head to head.