Kisruh Logo dan Nama PSMS Medan Ganggu Persiapan Tim
Kisruh Logo dan Nama PSMS beberapa hari belakangan ternyata berdampak dalam persiapan Skuat Ayam Kinantan jelang laga bigmatch menghadapi Persija Jakarta, Jumat (06/04/18) nanti.
- Djajang Nurjaman Ogah Rekrut Pemain Naturalisasi Ini untuk PSMS Medan
- Diwarnai Tawuran Massal, 3 Pertandingan PSMS vs Persija Paling Kontroversial dalam Sejarah
- Bertandang ke Markas PSMS Medan, Persija Waspadai Intimidasi Smeck Hooligans
- Prediksi PSMS vs Persija: Kesempatan Emas Simic Menambah Torehan Gol
Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurjaman atau akrab disapa Djanur ini menilai, kisruh logo tersebut mengganggu persiapan anak asuhnya.
"Pasti terganggulah. Disaat kita butuh dukungan kenapa ada ribut-ribut seperti ini," ucap Djanur, Rabu (4/4/2018) sore.
1. Menyayangkan Somasi untuk PSMS
Djanur pun sependapat dengan para Legenda yang menyesalkan adanya somasi akan Logo dan Nama PSMS yang hadir di saat klub kebanggan Kota Medan ini mengawali perjuangannya di kasta tertinggi di tanah air.
"Saya sependapat dengan para legenda. Kenapa ributnya sekarang saat kita mengawali perjuangan di Liga 1. Ini kan sedikit banyaknya mengganggu persiapan kita," ujar Djanur.
2. Sudah Ada Sejak 1950
"Nama dan Logo PSMS ini sudah ada sejak 1950. Bahkan pada 1967 saat kami memperkuat PSMS di era perserikatan, Logo dan Nama PSMS sudah ada. Ini kan cuma cari keuntungan sepihak," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Tumsila. Pemain seangkatan Nobon yang dijuluki kepala emas ini juga menyayangkan kisruh yang terjadi di saat PSMS mengawali karier profesionalnya. Sponsor Mundur
3. Polemik Logo
Salah satu peserta Liga 1 musim 2018, PSMS Medan harus menerima kenyataan pahit. Setelah mengalami dua kekalahan beruntun di awal Liga 1 2018, klub yang berdiri sejak 1950 ini juga disomasi oleh PT PSMS Medan melalui Sukriwardi selaku salah satu penanggungjawab.
Pasalnya, tim Ayam Kinantan julukan lain PSMS yang berada di bawah naungan PT Kinantan ini disebut menggunakan logo dan nama yang telah dipatenkan oleh PT PSMS Medan. Tentu saja, kondisi ini membuat sejumlah legenda PSMS berang.
Apalagi, di saat klub kebanggaan Kota Medan mulai melangkah di kasta tertinggi di Tanah Air, saat bersamaan pihak lain coba merusak perjalanannya.