Tampil Buruk, 5 Hal Ini Mesti Segera Diperbaiki Persib Bandung
Persib Bandung kembali meraih hasil minor dalam lanjutan Go-jek Liga 1. Melakoni pertandingan pekan kedua di kandang Sriwijaya, Maung Bandung digasak 3-1 oleh Laskar Wong Kito. Hasil ini melengkapi catatan negatif di pertandingan pertama yang mereka dapat kala ditahan imbang oleh PS Tira di Bandung. Persib pun kini terdampar di peringkat ke-15 klasemen sementara terpaut lima angka dari pemuncak klasemen, PSM Makassar.
Hasil ini pun tentunya sangat tidak memuaskan bagi bobotoh, mengingat Persib diunggulkan menjadi salah satu penantang gelar juara musim ini. Pembelian sejumlah pemain asing mahal dan masuknya pelatih anyar dengan nama besar jadi sebabnya.
Maka dari itu, jika Persib ingin segera bangkit, mereka pun mesti berbenah. Kira-kira hal-hal apa saja yang mesti segera dibenahi Persib jika ingin musim ini berakhir dengan manis? Berikut INDOSPORT rangkum 5 Hal yang mesti segera jadi perhatian Tim Persib Bandung.
1. Konsentrasi
Masalah konsentrasi terlihat jelas di dua pertandingan awal Persib Bandung musim ini. Gol menit akhir yang dicetak oleh Aleksandar Rakic untuk Bhayangkara di masa injury time tentunya bisa dihindari oleh Persib jika saja tim lebih berkonsentrasi.
Selain itu, dua gol cepat yang dicetak di lima menit awal babak kedua oleh Sriwijaya, tepatnya di menit ke 47' (Esteban Vizcarra) dan 49' (Marckho Merauje), lagi-lagi menjadi catatan betapa rapuhnya konsentrasi anak-anak Bandung. Tim seperti tampil kendur setelah baru melewati jeda turun minum. Persoalan konsentrasi ini pun dikonfirmasi oleh Fernando Soler sebagai hal yang mesti dievaluasi dari dua pertandingan terakhir.
2. Posisi Striker?
Sejak diumumkan ke publik, Bobotoh tidak sabar menantikan debut striker anyar mereka, Jonathan Bouman. Debut yang ditunggu-tunggu itu pun tersaji di laga kedua menghadapi Sriwijaya di mana Bouman diduetkan dengan Ezechiel N'Doussel. Duet kedua pemain menghasilkan satu gol bagi Persib Bandung.
Namun, walau terjadi kerjasama di antara keduanya, penampilan dua striker ini secara umum masih jauh dari kata apik. Baik Ezechiel maupun Bouman kerap tampil off alias keluar dari posisinya. Karakter Ezechiel yang sedikit flamboyan dengan pergerakannya yang kerap menyamping sembari menari-nari dengan bola justru membuat pos striker menjadi lowong. Begitu juga dengan Bouman. Setidaknya, di pertandingan kontra Sriwijaya lalu, entah itu komando pelatih atau bukan, Bouman kerap pindah ke sisi sayap kiri maupun kanan. Hal ini membuat kebingungan tersendiri di lini serang Persib.
3. Perbaiki Suplai dari Lini Tengah
Persib memiliki gelandang-gelandang yang berpengalaman, sebut saja Hariono, Eka Ramdani, dan juga Oh In-Kyun. Namun, selain mengandalkan umpan-umpan bola mati, di dua pertandingan terakhir Persib seperti kesulitan mengalirkan bola yang ideal untuk kedua strikernya. Entah itu kalah di lini tengah atau umpan yang tidak akurat. Kedua sayap yang selama ini menjadi tumpuan seringkali juga gagal dalam memberi umpan akurat. Umpan membahayakan akhirnya lebih sering berasal dari bola mati melalui Oh In-Kyun. Mungkin hal ini yang membuat dua striker Persib kerap meninggalkan posnya demi menjemput bola.
4. Kreativitas Taktik
Persib masih memainkan taktik lama dengan mengandalkan kecepatan kedua sayap. Hal ini yang terkadang menjadi senjata makan tuan. Tim lawan bisa memprediksi ke mana arah bola dan siapa yang harus dijaga.
Hal ini terlihat jelas di pertandingan pertama saat melawan PS Tira. Pemain belakang PS Tira membatasi pergerakan Supardi. Begitu juga dengan Ferbi Hariyadi. Berdasarkan statistik, Persib kalah telak dari PS Tira, tim tamu yang memiliki skuat (di atas kertas) tak lebih bagus dari Persib. Mulai dari penguasaan bola (hanya 36 persen), tembakan ke gawang (3 berbanding 7) dan akurasi umpan yang rendah (69 persen berbanding 78 persen milik PS Tira). Di kala kedua sayap tak berkembang, kedua motor serangan yang diisi oleh Eka Ramdani dan Dedi Kusnandar tetap saja mengalirkan bola ke sisi flank.
5. Lini Pertahanan
Persib salah satu tim dengan kebobolan terbanyak musim ini. Penampilan Bojan Malisic seperti tak diimbangi oleh rekan lainnya. Cederanya victor Igbonefo benar-benar harus dibayar mahal Persib. Bek-bek muda Persib seperti Wildansyah belum bisa menunjukkan penampilan yang pantas untuk klub bertarget juara seperti Persib.
Gol kedua dan ketiga Sriwijaya yang dicetak oleh Marckho Merauje dan Dzhalilov adalah contoh bobroknya pertahanan Persib. Pada gol Merauje terlihat adanya kesalahpahaman mengenai siapa yang akan memblok bola. Begitu juga pada gol Dzhalilov yang mana akibat kegagalan Wildansyah menghalau bola silang mendatar.