x

Benci Juventus, Radja Nainggolan Tetap Ingin Bianconeri Juara, Alasannya?

Sabtu, 31 Maret 2018 13:42 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Radja Nainggolan.

Persaingan di puncak klasemen Seria A Italia musim ini menyisakan dua tim yang jauh memimpin. Juventus (75 poin) dan Napoli (73), dua tim yang hanya dipisahkan oleh dua poin, merupakan dua tim yang paling bersaing untuk menaiki podium juara.

18 tim lain terpaksa menyaksikan keduanya bersaing dari belakang, termasuk Roma (59) yang saat ini bertengger di posisi tiga, tertinggal 14 poin dari Napoli di peringkat kedua.

Dengan pertandingan yang hanya tersisa 10 (atau sembilan) pertandingan, Italia berada dalam dua kemungkinan. 

Baca Juga

1. 2 Kemungkinan

Juventus menjadi juara Serie A Italia enam kali berturut-turut sejak 2011/12.

Pertama, melihat Juventus yang telah mendominasi kancah domestik selama hampir satu dekade menjuarai gelar ketujuh beruntunnya. Kemungkinan kedua adalah melihat Napoli mematahkan monopoli titel Juventus, memenangkan gelar pertamanya sejak musim 1989/90.

Mengesampingkan pendukung Juventus maupun Napoli, para penonton netral biasanya memilih pilihan kedua. Kecenderungan pada tim underdog, kemudian pertimbangan bahwa melihat juara baru mungkin memberikan dampak positif bagi sepakbola Italia secara keseluruhan, menjadi beberapa alasan utama.

Namun hal tersebut tidak dengan gelandang AS Roma, Radja Nainggolan. Meskipun ia kerap menunjukkan ketidaksukaannya pada Juventus, ia justru ingin melihat Bianconeri kembali menjadi penguasa Italia.


2. Mati Cemburu

Radja Nainggolan, gelandang AS Roma dalam laga Atletico Madrid.

"Sejujurnya, saya membenci Juventus, tapi saya harap mereka memenangkan gelar (Serie A)," tuturnya dikutip dari Forza Roma.

"Saya tidak punya masalah dengan Napoli, dan mereka seharusnya pantas untuk menang dengan cara mereka bermain, tapi jika tim lain selain Juventus memenangkannya, dan itu bukan kami (Roma), saya akan mati karena cemburu. Sorry Mertens."

Nama terakhir yang disebutnya merupakan pemain Napoli yang juga kompatriotnya di Timnas Belgia, Dries Mertens. 


3. Berada di Tangan Serigala Ibu Kota

AS Roma merayakan kemenangan melawan Qarabag FK.

Roma mungkin sudah keluar dari perebutan gelar juara, tapi posisi untuk kualifikasi Liga Champions Eropa, masih berada dalam jangkauan tim Serigala Ibu Kota tersebut. Gelandang berusia 29 tahun itu pun mengakui bahwa perjalanan untuk memastikan tiket di turnamen paling bergengsi di Eropa tersebut masih jauh.

"Semua bergantung pada kami. Lazio memiliki Liga Europa, bermain di hari Kamis (Jumat dini hari di Waktu Indonesia Barat) dan itu tidak mudah. Inter adalah sebuah tim yang menjalani lima laga buruk, kemudian berangkat ke Genoa menuju lapangan yang sulit dan menang 0-5; tidak dapat dijelaskan," ujarnya mengenai tim-tim kompetitor.

"Kami sempat mengalami penurunan. Saya harap, pada akhirnya, Roma akan berada di antara empat teratas karena itu terlalu penting. Masih banyak pertandingan langsung yang harsu dimainkan, kami memiliki derby."

Serie A ItaliaJuventusAS RomaNapoliRadja NainggolanLiga Italia

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom