3 Bulan Jelang Piala Dunia 2018, Permintaan Jersey Buatan Indonesia Kalah dengan Negara Lain
Gelaran akbar Piala Dunia 2018 akan terselenggara kurang lebih tiga bulan lagi. Dan meski Indonesia tak ikut berlaga di Piala Dunia 2018, namun Indonesia diwakili oleh produk-produk buatan dalam negeri.
Setidaknya, bola buatan Indonesia akan meramaikan perhelatan Piala Dunia 2018. Bola yang digunakan nanti berasal dari buatan tangan orang Indonesia yang dibuat di Majalengka, Jawa Barat.
Sebelumnya, produk bola dalam negeri ini dibuat berjumlah ratusan ribu dan harus bersaing dengan sejumlah negara besar lainnya, seperti Brasil dan Ceko.
Namun berbeda dengan bola, permintaan jersey atau kaos bola dari Indonesia belum mengalami peningkatan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat.
1. Belum Ada Peningkatan
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat kepada INDOSPORT menyampaikan beberapa hal.
"Sampai saat ini belum ada peningkatan permintaan untuk jersey," ujar Ade Sudrajat.
Belum ada kenaikan permintaan jersey buatan Indonesia, padahal pagelaran Piala Dunia 2018 sudah tinggal 3 bulan lagi.
"Biasanya 6 bulan sebelum Piala Dunia sudah ada peningkatan, tapi ini tinggal 3 bulan lagi tapi belum ada kenaikan permintaan," tambah Ade.
2. Faktor Penyebab Kurangnya Permintaan
Kepada INDOSPORT, Ade Sudrajat selaku Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga menyampaikan faktor-faktor kurangnya permintaan jersey buatan Indonesia jelang Piala Dunia 2018.
Salah satu faktor kurangnya permintaan tersebut menurut Ade Sudrajat adalah persaingan semakin ketat dengan negara lain.
"Kemungkinan pada order ke negara lain ya, bukan ke Indonesia," kata Ade Sudrajat.
Ade juga menyebut negara mana saja yang menjadi pesaing dalam memenuhi permintaan jersey jelang Piala Dunia 2018.
"Negara lain seperti India dan Vietnam sepertinya yang lebih banyak mendapatkan order," ujar pria lulusan Jerman tersebut.
Selain faktor saingan, faktor tuan rumah juga jadi penyebab kurangnya permintaan jersey dari Indonesia.
"Faktor lainnya karena tuan rumahnya Rusia ya, Rusia kan negara Eropa Timur yang kulturnya berbeda dengan Eropa Barat, sehingga mereka tidak terlalu familiar dengan jersey buatan Indonesia," kata Ade menambahkan.
3. Perbandingan dengan Piala Dunia 2014
Permintaan jersey dari Indonesia jelang Piala Dunia 2018 yang belum ada peningkatan berbeda dengan Piala Dunia 2014 lalu. Saat itu, total ekspor produk garmen dan tekstil Indonesia di tahun 2014 mencapai US$ 13,5 miliar.
Dan 10-15 % diantaranya berasal dari ekspor jersey sepakbola. Setidaknya 1,3 - 2 miliar US dolar berasal dari ekspor jersey sepakbola.
Pada perhelatan Piala Dunia 2014 lalu, permintaan terhadap produk tekstil dari Indonesia (terutama jersey peserta Piala Dunia) semakin meningkat. Maklum, Indonesia merupakan salah satu pusat produksi yang penting untuk merek Nike dan Adidas.