x

Revolusi Guardiola dan Pengaruhnya pada Timnas Spanyol, Jerman dan Inggris

Selasa, 27 Maret 2018 20:38 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Pep Guardiola, pelatih Manchester City

Pelatih Manchester City Pep Guardiola memiliki cara melatih yang unik. Idealismenya yang berbasis pada penguasaan bola mengubah sistem suatu klub hingga pada fondasinya. Barcelona, Bayern Munchen dan kini Manchester City tahu benar mengenai hal tersebut.

Barcelona dan Bayern Munchen masih menuai hasil dari revolusi sepakbola yang dilakukan di dua klub yang kini memuncaki klasemen liga domestik masing-masing tersebut, bahkan setelah Guardiola lama meninggalkan kursi kepelatihan.

Tapi pengaruh pelatih Spanyol ini tidak berhenti hanya sampai pada cakupan klub. Pikirkan saja, apakah sebuah kebetulan belaka dua negara terakhir yang menjadi juara Piala Dunia, merupakan tempat di mana klub asuhan Pep Guardiola juga mendominasi sepakbola level klub?


1. Pengaruh Pep di Timnas Spanyol dan Jerman

Timnas Jerman mengangkat trofi Piala Dunia tahun 2014 lalu

Spanyol menjuarai Piala Dunia pada tahun 2010. Timnas Spanyol kala itu dipenuhi oleh pemain-pemain Barcelona yang juga merupakan anak-anak asuh Guardiola. Bahkan Spanyol menggunakan taktik serupa dengan yang digunakan oleh Barcelona, tiki-taka -- dengan sedikit perubahan.

Pelatih Vincente del Bosque mengisi posisi-posisi pemain Barcelona yang tidak berpaspor Spanyol dengan pemain-pemain dari Real Madrid atau Atletico Madrid dan menggunakan Cesc Fabregas sebagai false nine menggantikan peran Lionel Messi.

Bayern Munchen mendominasi kompetisi domestik di Jerman, tidak aneh bila pemain-pemainnya juga mengisi berbagai pos di Timnas Jerman yang menjuarai Piala Dunia 2014 Brasil lalu.  Tidak dapat dipungkiri, pengaruh didikan Guardiola pada permainan Philipp Lahm dkk terlihat di atas lapangan.

Penggunaan Philip Lahm sebagai gelandang tengah misalnya, merupakan contekan pelatih Joachim Low dari gebrakan Guardiola di Bayern. 


2. Mulai Terlihat di Three Lions

Skuat Inggris saat menghadapi Belanda.

Di Timnas Inggris, pengaruh Guardiola juga mulai dirasakan oleh pelatih Gareth Southgate. 

Sebelumnya Southgate meniru sistem tiga pemain bertahan dari pelatih Chelsea, Antonio Conte, di kemenangan 1-0 Inggris atas Belanda, Sabtu dini hari lalu, terlihat bagaimana Inggris mengembangkan sepakbola penguasaan bola yang ekspresif yang biasa dimainkan tim-tim Guardiola.

Southgate menugaskan pemain-pemainnya untuk lebih sabar dalam menyerang dan membangun serangan dari barisan pertahanan. Bertolak belakang dengan gaya 'kick and rush' ala The Three Lions yang kita kenal selama ini.

Baca Juga

3. Pengakuan Bek Inggris

John Stones pada laga saat melawan Turki.

"Saya pikir kami mencoba membawa semua atribut dan apa yang kami pelajari di bawah Pep (Guardiola) ke dalam skuat Inggris, dan terbuka untuk belajar dari Gareth (Southgate) juga," ungkap bek Inggris yang saat ini berseragam Manchester City di level klub.

Kutipan ini sekaligus mengonfirmasi bahwa pemain-pemain di bawah asuhan Guardiola membawa pengaruh sang pelatih ke dalam tim nasional.

Pertanyaannya apakah Inggris akan mampu memanfaatkan efek positif dari didikan Guardiola di Piala Dunia kali ini? 

Sebab harus diakui, saat Spanyol dan Jerman menjuarai Piala Dunia, mereka juga memiiki personil-personil yang dibutuhkan seorang pelatih untuk mengaplikasikan sepakbola Guardiola ke dalam sebuah tim.

SpanyolInggrisJermanManchester CityBarcelonaBayern MunchenPep GuardiolaGareth SouthgateJohn Stones

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom