x

3 Alasan Mourinho Dipecat Manchester United di Akhir Musim

Senin, 19 Maret 2018 18:09 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Jose Mourinho sedang berbincang dengan Romelu Lukaku

Setelah Manchester United tersingkir oleh Sevilla di Liga Champions, yang paling banyak mendapat kritik adalah manajer mereka Jose Mourinho karena strategi bermain yang dinilai buruk.

Meski Manchester United saat ini nyaman berada di posisi ke-2 klasemen sementara Liga Primer Inggris, ternyata musim mereka memiliki serangkaian performa yang buruk seperti tersingkir dari Liga Champions oleh Sevilla.

Selain itu, United juga hanya memiliki Piala FA musim ini dan itu juga belum aman karena Tottenham Hotspur dan Chelsea masih ada di kompetisi itu.

Baca Juga

Mudah dipahami, Mourinho memang dalam performa yang buruk menangani Manchester United musim ini, apalagi ditambah laporan yang menyebut dirinya bertengkar dengan beberapa pemain di ruang ganti.

Ternyata situasi tersebut bukan yang pertama untuk manajer asal Portugal. Saat di Spanyol, ketika melatih Real Madrid, Mourinho akhirnya harus dipecat setelah berselisih dengan beberapa pemain dan juga manajemen.

Dengan sejarah seperti itu, bukannya tidak mungkin Mourinho dapat dipecat oleh Manchester United di akhir musim. Berikut INDOSPORT berikan 3 alasannya kenapa Mou bisa dipecat.


1. Penampilan Buruk vs Tim-tim Besar

Para pemain Manchester United tertunduk lesu setelah dikalahkan Sevilla di babak 16 besar Liga Champions.

Manchester United tercatat bermain buruk menghadapi beberapa laga besar. Mereka menelan kekalahan dari Spurs (2-0) dan Manchester City (2-1) setelah tampil buruk dan tidak memberikan ancaman sama sekali pada tim lawan.

Khususnya saat kalah dari Man City, meski bermain di Old Trafford, United malah bermain defensif seolah-olah mereka lah tim tamunya. Ini tidak pernah terjadi di era Sir Alex Ferguson dan membuat banyak fans geram dengan Mourinho.

Karena strategi sang pelatih, para pemain pun harus disalahkan bahkan oleh sang pelatih sendiri. Mourinho menyebut para pemainnya tampil buruk tanpa menyadari bahwa strateginya memang salah.

"Kami tidak bermain seperti yang kami harapkan, kami seperti tim yang tidak siap bermain," ucap Mourinho dilansir dari bbc.com usai kemenangan atas Brighton, Sabtu (17/03/18) lalu.


2. Permainan Membosankan

Pelatih Man United, Jose Mourinho meninggalkan lapangan setelah pertandingan usai

Selain strategi bertahan, Mourinho juga kena kritik atas permainan tim yang kerap kali membosankan. Bahkan, tidak sedikit banyak pengamat di Inggris yang menyebut Mourinho sangat mirip dengan Louis van Gaal yang dipecat setelah 2 tahun melatih klub.

Permainan membosankan MU terlihat jelas di kekalahan terakhir mereka di Liga Primer Inggris, kontra Newcastle United pada awal Februari lalu. Kalah 1-0, statistik yang dilihat dari soccerway.com, laga tersebut sangat mengejutkan.

Bagaimana tidak, Manchester United memiliki penguasaan bola sebesar 60% selama 90 menit pertandingan. 60% penguasaan bola, 11 tendangan ke arah gawang dan hanya 1 tendangan melebar, nampaknya sudah cukup menjelaskan bahwa permainan MU kala itu terlihat membosankan.

Sangat terlihat bahwa Mourinho lebih memilih untuk menekan jumlah gol yang tercipta ke gawang mereka, ketimbang timnya mencetak banyak gol dan menghibur para fans yang hadir di stadion.


3. Menciptakan Atmosfer Buruk di Klub

Paul Pogba dan Victor Lindelof

Mourinho memang sudah dikenal sebagai manajer yang dekat dengan kontroversial sepanjang kariernya, hampir mirip dengan sosok pendahulunya di Old Trafford, Sir Alex Ferguson. 

Sir Alex Ferguson telah terbukti berhasil membuktikan bahwa sosok kontroversialnya mampu memberi kejayaan MU, berbeda dengan Mourinho yang saat ini malah membuat ruang ganti di Old Trafford semakin memanas.

"Berkali-kali, Matic merupakan sosok yang bisa mengendalikan lini tengah, tapi hari ini dia kehilangan permainan terbaiknya, keinginan untuk menang dan kualitasnya seperti biasa," ucap Mourinho mengkritik penampilan Matic kepada BT Sport.

Louis van Gaal sebelum dipecat juga mengalami masalah yang sama dengan Mourinho, situasi ruang ganti yang memburuk dan hilangnya kepercayaan dari para pemain. Hal ini bisa menjadi faktor paling penting untuk masa depan Mourinho di musim panas nanti.

Tapi, sesuai kontraknya yang masih akan lanjut sampai 2020 mendatang, Mourinho bisa saja dipertahankan. Namun, jika musim 2018/19 tidak juga memenangkan Liga Primer Inggris, dia harus mengucapkan selamat tinggal pada Manchester United.

Manchester UnitedJose MourinhoLiga Inggris

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom