Gara-gara Mistar Gawang, 3 Pesepakbola Cilik Ini Meregang Nyawa
Kematian adalah hal yang cukup akrab di dunia sepakbola. Sudah cukup banyak pemain yang meregang nyawa karena pertandingan sepakbola, sebut saja Marc-Vivien Foe, Miklos Feher, Antonio Puerta hingga yang teranyar Davide Astori.
Namun, kematian di dalam sepakbola ternyata tak melulu dipengaruhi faktor pertandingan, tetapi juga berhubungan dengan segala elemen yang identik dengan olahraga sepakbola itu sendiri. Di antaranya yang paling tragis adalah kematian yang disebabkan oleh mistar gawang.
Mistar gawang yang memiliki fungsi vital sebagai garis akhir mencetak gol, kerap kali mampu menjadi sumber kematian tragis. Berikut ini INDOSPORT rangkum tiga pesepakbola cilik yang meregang nyawa akibat tiang gawang.
1. Hambali Sumathi (Geylang Methodist School's football club)
Seorang anak bernama Muhammad Hambali Sumathi dari Singapura meregang nyawa akibat tiang gawang. Bocah berusia 12 tahun ini mengalami kejadian tragis tersebut di tengah sebuah pertandingan sepakbol junior di sebuah lapangan mini pada April tahun 2017 lalu.
Seperti dilansir dari laman The Straits Times, Hambali. dalam sebuah kesempatan di pertandingan tersebut merasa frustasi karena timnya tak kunjung mencetak gol. Hambali yang memiliki tingg 1, 68 m itu pun melampiaskannya dengan "iseng" memanjat tiang atas gawang dengan kedua tangannya. Namun sayangnnya tangan Hambali terpeleset menyebabkan dirinya jatuh diikuti dengan gawang yang juga ambruk. Malangnya, mistar gawang tersebut tepat mendarat di kepala Hambali.
Saksi mata yang melihat menyebut Hambali langsung dibawa ke kantor di dalam sekolah untuk meminta bantuan. Ia pun kemudian dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.