Deretan Fakta Menarik Sebelum Laga PSG vs Madrid Dimulai
Leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2017/18 akan menampilkan laga sengit antara dua tim kaya di Eropa. Real Madrid, yang sudah dua tahun berturut-tutut (2015/16 dan 2016/17) menjuarai Liga Champions akan melakoni laga tandang menghadapi Paris Saint-Germain di Parc des Princes.
Dalam laga kali ini, PSG akan menjadi pihak yang dipaksa untuk bekerja keras bila ingin melangkah ke babak perempatfinal. Pasalnya, di leg pertama, PSG yang bermain di Santiago Bernabeu harus tertunduk malu usai kalah 1-3.
Kondisi itu sendiri membuat tim asuhan Unai Emery setidaknya harus menang 2-0 atas Madrid yang diperkuat hampir semua pemain bintangnya. Bermain di hadapan pendukung sendiri juga bukan berarti membuat PSG diuntungkan, lantaran Los Blancos pun menjadi salah satu tim yang jago di laga tandang.
Terlepas dari jalannya pertandingan nanti, laga antara Madrid kontra PSG ini ternyata sudah menyelipkan sejumlah fakta menarik yang belum banyak diketahui orang.
- Kesal Taktik Conte, Hazard Menuju Real Madrid?
- PSG Butuh Bantuan Wasit untuk Kalahkan Madrid
- Pelatih PSG Klaim Punya ‘Racun’ untuk Kalahkan Madrid
- Jersey Musim Depan Juventus, Real Madrid, dan Manchester United Bocor?
- Hadapi Madrid, Bek PSG: Kami Tak Butuh Neymar!
- (Kuis) Prediksi PSG vs Real Madrid: Misi Mustahil Les Parisiens
Nah, sebelum menyaksikan pertandingan yang akan kick-off pukul 02:45 WIB tersebut, INDOSPORT coba mengajak para pembaca setia untuk sama-sama menyelami deretan fakta menarik antara Madrid dan PSG di kompetisi Eropa:
1. PSG Pernah Jadi Mimpi Buruk Madrid
Meski peluang mereka kali ini untuk bisa lolos ke perempatfinal Liga Champions 2017/18 lebih kecil, nyatanya PSG pernah menjadi mimpi buruk klub sebesar Madrid.
Selidik punya selidik, Madrid pernah dua kali disingkirkan oleh PSG dalam kompetisi Eropa, yakni dalam ajang Piala UEFA 1992/93 dan Piala Winners 1993/94. Lucunya, di dua kompetisi tersebut Madrid disingkirkan oleh PSG dalam babak perempatfinal.
Di ajang Piala UEFA 1992/93, Madrid takluk dengan agregat 4-5 dari PSG, meski sebelumnya sudah unggul 3-1 lebih dulu pada leg pertama. Namun, di leg kedua PSG membuat keajaiban setelah menyukur Los Blancos dengan skor 4-1.
Hal serupa kembali ditunjukkan oleh PSG saat menghadapi Madrid di perempatfinal Piala Winners 1993/94. Saat bermain di Santiago Bernabeu dalam leg pertama, PSG mampu menang tipis dengan skor 1-0. Kemudian saat bermain di kandang sendiri, mereka mampu menahan imbang Madrid dengan skor 1-1, yang membuat PSG unggul agregat 2-1.
2. Pertahanan Madrid Jadi Musuh Terakhir PSG
Bermain di hadapan pendukung sendiri jelas menjadi tambahan semangat yang sangat penting bagi sebuah klub saat bertanding. Tidak jarang tim yang bermain di kandang sendiri bisa mencetak tidak hanya satu gol, bahkan bisa sampai puluhan.
Hal serupa juga dimiliki oleh PSG yang nyatanya memang selalu bisa mencetak gol saat berlaga di Parc des Princes dalam kompetisi level Eropa.
Namun, siapa yang sangka jika rekor tersebut pernah diputus oleh Madrid. Tepatnya pada Oktober 2015 lalu di ajang Liga Champions 2015/16. Saat itu, Madrid mampu meraih hasil imbang 0-0 dari PSG di Parc des Princes.
Namun, sejak saat itu, PSG selalu berhasil mencetak gol dalam setiap laga kandang di kancah kompetisi Eropa. Hal itu membuat Madrid hingga kini menjadi tim terakhir yang membuat PSG tidak bisa mencetak gol di kandangnya sendiri saat berlaga di kompetisi Eropa.
3. Catatan Impresif Zidane di Fase Gugur Liga Champions
Semenjak ditangani oleh Zinedine Zidane, Madrid kembali menjelma menjadi tim yang paling menakutkan, terutama dalam ajang Liga Champions. Terbukti, meski belum ada lima tahun menjadi arsitek permain Los Blancos, Zidane sudah membawa pulang dua trofi Liga Champions ke Santiago Bernabeu.
Tidak hanya sekadar trofi juara, mantan kapten Timnas Prancis itu ternyata juga memiliki catatan yang menjadi momok menakutkan bagi setiap lawan Madrid di Liga Champions, terutama di fase gugur.
Tercatat, Zidane sudah 15 kali menukangi Madrid dalam fase gugur Liga Champions. Hebatnya, dari total pertandingan tersebut, sebanyak 11 laga selalu berhasil ia menangkan. Sisanya adalah dua kemenangan dan dua kekalahan.