x

3 Jebolan Proyek Primavera yang Bernasib Miris

Selasa, 6 Maret 2018 08:09 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Alexander Pulalo.

Pecinta sepakbola Tanah Air tahun 90-an tentunya tahu proyek Primevera yang dilakukan PSSI. Pada tahun itu, Primavera menjadi proyek yang mengesankan untuk pengembangan potensi Timnas Indonesia U-19.

Berkat proyek tersebut, lahirlah sejumlah bintang ternama yang sampai saat ini masih menjadi panutan bagi generasi-genarasi sepakbola zaman ini. Sebut saja Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti. Kedua pemain tersebut sempat menjadi pilar utama di Tim Garuda.

Baca Juga

PSSI pun melibatkan Italia dalam proyek Primavera tersebut. Hal itu lah yang membuat Kurniawan, Bima Sakti, dan Kurnia Sandy punya catatan bergabung dengan klub Serie A Italia, Sampdoria. Karena, tiga pemain itu dinilai tampil baik dalam proyek tersebut.

Tentunya tidak mudah untuk masuk dalam proyek yang direncanakan otoritas tertinggi sepakbola Indonesia tersebut. Para pemain harus memiliki kemampuan mumpuni untuk masuk ke dalamnya.

PSSI Binatama 1980, PSSI SAD, PSSI Primavera

Namun tidak semua jebolan Primavera bisa memiliki nasib baik. Berbeda dengan nasib tiga pemain yang disebutkan sebelumnya, sebagian dari proyek Primavera memiliki nasib miris di penghujung kariernya.

Mengingat pemerintah saat itu belum memberikan jaminan penuh kepada atlet yang memutuskan pensiun. Hal itu pun yang membuat nasib pesepakbola miris di penghujung karier profesionalnya.

Berikut INDOSPORT merangkum tiga pemain jebolan primavera yang alami nasib miris.


1. Surono

Surono.

Mungkin pecinta sepakbola nasional saat ini tidak mengenal betul sosok Surono. Mantan pesepakbola yang kini usianya sudah kepala empat tersebut merupakan pemain yang pernah memperkuat Semen Padang.

Namun kariernya harus berakhir ketika dirinya mengalami cedera parah saat bermain di liga amatir atau antar kampung. Saat itu, dirinya mendapatkan tekel keras dari belakang sehingga membuat kondisi lututnya parah.

Akibat cedera parah itu, dirinya merasa frustasi dan memutuskan untuk menyudahi karier sepakbolanya di usianya yang masih cukup muda. Setelah itu, hidupnya pun tidak cukup baik. Dirinya bahkan pernah bekerja di barang rongsokan.


2. Anang Ma’ruf

Mantan pemain Timnas, Anang Maruf.

Anang Ma’ruf merupakan salah satu pesepakbola ternama di jamannya. Bahkan hingga saat ini, namanya tidak begitu asing di telinga pecinta sepakbola Tanah Air. Hal itu tak terlepas dari permainan yang diperlihatkan sepanjang karier sepakbolanya.

Sebagai seorang mantan atlet di Indonesia, kondisi yang menimpa Anang saat ini terbilang cukup buruk. Pasalnya, dirinya tidak bisa menikmati hari tuanya dengan tenang. Ia bahkan rela menjadi pengemudi ojek online setelah memutuskan pensiun.

Hal itu dikarenakan usaha yang dibangun oleh Anang mulai bangkrut. Mantan pemain Persija Jakarta dan Persebatya Surabaya tersebut memutuskan untuk mulai dai nol untuk menata hidupnya.


3. Alexander Pulalo

Alexander Pulalo.

Nama Alexander Pulalo menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu lalu. Pasalnya ia masuk dalam salah satu acara televisi swasta, yang identik dengan rakyat kecil. Dalam acara tersebut, Pulalo diberikan sejumlah uang untuk belanja dalam beberapa menit.

Hal itu sudah cukup menjelaskan bahwa Pulalo telah mengalami kondisi finansial yang memprihatinkan. Bahkan dirinya dikabarkan menjadi supir di perusahaan telivisi Swasta di Indonesia.

Sewaktu dirinya masih aktif sebagai pesepakbola, Pulalo pernah membela klub-klub ternama di Tanah Air. Tim tersebut adalah Persija Jakarta, Pelita Jaya, Persib Bandung dan Arema Malang. Bermain dengan klub tersebut, sudah membuktikan bahwa Pulalo memiliki kualitas yang cukup baik.

PSSIAlexander PulaloPrimaveraAnang Ma'rufLiga Indonesia

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom