Mesin Gol, Ini 3 Alasan Marko Simic Panen Gol di Piala Presiden 2018
Marko Simic hadir sebagai sosok seorang penyerang tajam yang dirindukan oleh Persija Jakarta dan para penggemar klub Ibukota Indonesia tersebut. Langsung diberikan dua tahun kontrak, tanpa seleksi - berbeda dengan beberapa pemain asing lainnya, sepertinya Persija menaruh kepercayaan yang besar pada penyerang asal Kroasia ini.
Musim lalu, saat masih berlarian di rumput Malaysia, Simic membela dua tim yang berbeda. Melaka United, di mana ia mencetak sembilan gol dari sembilan pertandingan, dan Negeri Sembilan, dengan catatan tujuh gol dari 13 pertandingan.
Simic juga bukan orang baru di persepakbolaan Asia Tenggara. Selain Malaysia dan Indonesia, Simic juga sempat menjadi bagian dari tiga klub Vietnam: Becamex Binh Duong, Dong Thap dan Long An.
Kini ia memutuskan untuk menjajal sepak bola Indonesia. Belum genap dua bulan, Simic langsung menempatkan dirinya di lampu sorot panggung sepakbola Indonesia.
Persija yang dalam beberapa tahun terakhir kehilangan tajinya, kini kembali, bahkan dengan taring. Di Piala Presiden 2018, Marko Simic telah mencatatkan sembilan gol, setidaknya empat gol lebih banyak dibandingkan pemain manapun di kompetisi yang sama.
Apa yang membuat Simic mampu mencetak begitu banyak gol dan memimpin jauh tabel top skorer Piala Presiden?
1. Postur Tubuh
Atribut pertama dari penyerang berusia 29 tahun ini yang secara kasat mata paling mudah disadari. Simic memiliki tubuh yang menjulang setinggi 1,87 m dan berat 79 kg.
Dengan postur tubuh ini, tidak mengejutkan bila Simic dengan mudahnya memaksa para pemain bertahan lawan untuk keluar dari jalur larinya menggunakan kekuatan semata.
Tingginya juga sangat membantu dalam duel-duel bola udara.
2. Akselerasi
Biasanya bagi seseorang yang bertubuh besar, kecepatan adalah musuh; tapi tidak bagi Simic. Beberapa gol Simic di turnamen pra-musim ini datang dari umpan-umpan terobosan, yang mengharuskan seorang penyerang berlari ke belakang satu atau dua pemain bertahan.
Melihat sosok seperti tank menghampiri adalah hal buruk bagi seorang pemain bertahan, tapi ketika tank tersebut memiliki mesin Ferrari - mimpi buruk bagi bek manapun.
Salah satu kemampuan unik Simic lainnya adalah bermain di pundak pemain bertahan terakhir.
3. Bermain Membelakangi Gawang
Penyerang tipe target man memang biasanya diwajibkan mampu bermain dengan punggungnya menghadap gawang. Berbeda dengan penyerang-penyerang kecil, lincah yang lebih banyak berlarian mencari ruang, penyerang bertubuh besar cenderung menahan bola di kakinya, sebelum mengembalikan bola ke rekan setim atau menciptakan posisi untuk menendang.
Simic mampu bermain dengan punggungnya menghadap gawang. Bahkan Simic mampu menciptakan ruang bagi dirinya sendiri untuk melepaskan tembakan. Dengan sedikitnya waktu yang dimiliki untuk membalikkan badan dan menendang bola ke arah gawang, naluri penyerang sangat dibutuhkan.