FIFA Akui Indonesia Sebagai Negara Asia Pertama yang Tampil di Piala Dunia
Hanya dalam hitungan bulan, pesta sepakbola terakbar di dunia, FIFA World Cup 2018 akan segera berlangsung di Rusia tahun ini.
Sebanyak 32 negara dipastikan berpartisipasi dalam ajang empat tahunan tersebut dengan komposisi, 14 negara dari wakil Eropa, 5 negara berasal dari Amerika Selatan, 3 negara Amerika Tengah dan Utara, 5 wakil Afrika, dan 5 peserta berasal dari Asia.
Zona Asia sendiri untuk edisi kali ini masih diwakili oleh tim-tim kuat yakni Iran, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Australia. Namun, kendati mereka kerap tampil di ajang empat tahunan itu, rupanya wakil Asia pertama yang bermain di Piala Dunia bukanlah negara-negara tersebut, melainkan adalah Indonesia.
Sebelum merdeka dari jajahan Belanda dan Jepang, Indonesia, saat itu bernama Hindia Belanda, pernah tampil di Piala Dunia 1938 yang digelar di Perancis dan menjadi tim Asia Tenggara satu-satunya yang pernah merasakan turnamen tersebut.
Catatan sejarah itu juga rupanya diakui oleh federasi sepakbola dunia (FIFA). Melalui akun twitter resminya, FIFA memposting sebuah tanya jawab melalui akun @FIFAWorldCup.
Pertanyaan tersebut adalah, "Tim Asia manakah yang pertama kali tampil di Piala Dunia?." Kemudian mereka menjawab, "Hindia Belanda, yang sekarang dikenal dengan Indonesia, tampil di Piala Dunia 1938 di Prancis."
Piala Dunia 1938 sendiri merupakan edisi ketiga yang digelar dari tanggal 5 Juni hingga 19 Juni 1938 di Prancis. Sebanyak 16 tim ambil bagian pada turnamen itu, dengan memakai sistem gugur.
Tetapi kelolosan mereka sendiri layaknya sebuah hadiah. Asia memang diberikan jatah satu tempat di putaran final Piala Dunia saat itu, dan hanya dua tim yang memperebutkannya, sebelum kemudian Jepang mengundurkan diri.
Namun, dalam kiprahnya, Hindia Belanda harus takluk dengan skor 6-0 dari Hungaria di laga perdana yang mengakibatkan mereka langsung tereliminasi.
Indonesia sendiri tidak akan tampil di Piala Dunia 2018 karena tidak bisa ikut kualifikasi zona AFC setelah mendapatkan sanksi FIFA pada tahun 2015 lalu, yang berlangsung selama satu tahun.