x

Termasuk Tevez, 5 Selebrasi Gol Ini Justru Berujung Petaka

Senin, 22 Januari 2018 18:51 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Robbie Fowler dan Carlos Tévez

Sebuah gol selalu menjadi momen menggembirakan bagi para pemain sebuah tim, jajaran pelatih dan ofisial, dan tak lupa para pendukung tim tersebut. Sebuah gol yang tercipta juga menjadi momen tersendiri bagi seorang pemain untuk merayakan keberhasilannya membobol gawang lawan. 

Momen selebrasi para pesepakbola terus berkembang dari zaman ke zaman. Dan ada beberapa pemain yang selebrasinya masih diingat dan masih digunakan hingga sekarang. Salah satunya adalah selebrasi 'menimang bayi' yang dipopulerkan oleh pemain Timnas Brasil Bebeto di Piala Dunia 1994. 

Baca Juga

Selebrasi lain yang tak kalah terkenal adalah selebrasi milik Gabriel Batistuta. Usai mencetak gol, Batigol berlari ke arah kerumunan fans atau biasanya di titik corner, lalu bergaya seperti seorang penembak jitu dengan menggunakan tangan sebagai visualisasi senapan. 

Gabriel Batistuta melakukan selebrasi ketika masih memperkuat AS Roma.

Dan yang tak kalah populer adalah selebrasi ala Vincenzo Montella. Montella bahkan mendapat julukan Il Aeroplanino karena selebrasinya merentangkan kedua tangan selebar-lebarnya dan sambil berlari menirukan pesawat yang sedang mengudara. 

Vicenzo Montella saat membela Sampdoria

Namun, aksi selebrasi merayakan gol tak selalu berujung manis bagi sang pencetak gol. Bahkan ada beberapa selebrasi yang justru berujung petaka bagi si pencetak gol. 

Berikut ini INDOSPORT telah merangkum 5 selebrasi gol yang berujung petaka. 


1. Carlos Tevez

Carlos Tevez, striker Shanghai Shenhua.

Saat masih berseragam Boca Juniors pada tahun 2004, Tevez mencetak sebuah gol krusial. Gol tersebut ia lesakkan ke gawang rival abadi mereka River Plate. Pada pertandingan Copa Libertadores tersebut Tevez mempertontonkan sebuah selebrasi yang berujung petaka baginya. 

Carlos Tevez merobek bajunya dan melompat-lompat dengan kegirangan, lalu menampilkan dansa ayam di depan rekan-rekan setimnya. Namun selebrasi tersebut dianggap wasit sebagai sebuah bentuk penghinaan dan langsung mengusir Tevez keluar lapangan dengan kartu merah. 

Gaya ayam tersebut dianggap menghina karena para fans Boca Junior menyebut para pemain River Plate sebagai 'gallinas' yang berarti ayam atau pengecut. 


2. Robbie Fowler

Robbie Fowler, Steven Gerrard, dan Sami Hyypia memamerkan trofi.

Rivalitas Liverpool dan Everton sebagai tim sekota rupanya membuat Robbie Fowler memasukannya ke dalam hati. Robbie Fowler kala itu sering dihina oleh para fans Everton yang menuduhnya sering menggunakan kokain. 

Akhirnya hal tersebut dilampiaskan Fowler di dalam lapangan. Saat Liverpool berhadapan dengan Everton, Fowler berhasil mencetak gol. Robbie Fowler, merayakan golnya ke gawang The Toffees dengan menghadap garis putih di rumput lalu berpura-pura seperti sedang menghirup kokain.

Legenda Liverpool Steve McManaman sebagai rekan setimnya dengan cepat menariknya. Namun hal itu sia-sia, otoritas Liga Primer Inggris menghukumnya dengan empat pertandingan. Meski sang manajer Gerard Houllier berusaha membela anak asuhnya itu dengan mengklaim, “Robbie hanya meniru gerakan sapi sedang makan rumput.” Namun Fowler tetap mendapatkan hukuman.


3. Andre Luis

Andre Luis

Andre Luis merupakan seorang pemain dari klub Santa Cruz di divisi dua Liga Brasil. Saat klubnya berhadapan dengan Criciuma, Luis membuka keunggulan bagi timnya. Gol tersebut langsung dirayakannya dengan berlari ke arah para pendukung timnya. 

Namun naas, Luis gagal melompati papan iklan di pinggir lapangan. Kaki Luis tersangkut papan iklan ketika hendak melompatinya. Luis terjatuh dengan kepala lebih dulu menyentuh tanah. Ia mengerang kesakitan hingga akhirnya fisioterapis datang dan memberikan pain killer. 


4. Nicolai Muller

Nicolai Muller merasa kesakitan setelah melakukan selebrasi yang berlebihan.

Pemain sayap Hamburg Nicolai Muller mencetak sebuah gol bagi timnya kala berhadapan dengan Augsburg. Nicolai dengan bahagia merayakan golnya dengan meniru sebuah gerakan berputar-putar ala penari balet. 

Tapi gerakan selebrasinya itu justru membawa petaka baginya. Ia mendarat dengan tak sempurna dan membuatnya jatuh ke rumput. Ia langsung meringis kesakitan memegangi kakinya. Dan dampaknya ia harus beristirahat selama tujuh bulan karena selebrasi baletnya membuat ia menderita cedera ACL. 


5. Paulo Diogo

Paulo Diogo kehilangan jari manis sebab selebrasi

Dalam sejarah selebrasi berujung petaka, nama Paulo Diogo selalu ada dalam daftar tersebut. Saat timnya Servette bertandang ke FC Schaffhausen, ia bekerja sama dengan Jean Beausejour dan menghasilkan gol di menit ke-87, ia lalu melompat ke pagar besi stadion untuk merayakan golnya bersama para fans.

Sayangnya, cincin kawinnya tersangkut di pagar, dan ketika ia melompat turun, sebagian jarinya juga tersangkut dan ‘lepas’ dari tangannya. 

Carlos TevezRobbie FowlerBola InternasionalPaulo DiogoNicolai Muller

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom