x

Profil dan Fakta Firman Utina, Kapten Timnas yang Dirindukan Bobotoh

Minggu, 26 November 2017 14:04 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Firman Utina resmi gantung sepatu.

Pesepakbola Tanah Air, Firman Utina, memutuskan mengakhiri karier sebagai pesepakbola. Merasa telah cukup menorehkan karier gemilang, ayah dari dua anak ini menyatakan ingin melanjutkan ambisinya lain di dunia persepakbolaan Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, hal tersebut disampaikannya secara langsung saat membuka turnamen sepakbola usia muda bertajuk Firman Utina Cup di Lapangan Sepakbola Lapas Pemuda, Kota Tangerang, Sabtu (25/11/17).

Baca Juga

"Insya Allah saya akan pensiun untuk musim depan. Saya lebih fokus di usia ini. Bagi saya cukup karena sudah memberikan kesempatan saya sebagai pemain," ucapnya.

Firman Utina saat masih membela Timnas Indonesia.

Namun sebelum menantikan kiprah selanjutnya, INDOSPORT sudah menyajikan secuplik fakta-fakta menarik dari kapten Timnas Indonesia ini, mulai dari beberapa klub yang melambungkan namanya hingga ambisi selanjutnya dari Firman Utina.


1. Murid Kesayangan Benny Dollo

Benny Dollo.

Benny Dollo adalah nama pelatih yang cukup moncer di persepakbolaan Indonesia. Pelatih 67 tahun itu pulalah yang pertama membesarkan Firman Utima yang sama-sama berasal dari Manado. Saat membina Persma Manado, pelatih yang akrab disapa Bendol itu merekrut Firman.

"Saat usia 17 tahun waktu era Persma dan Persma Junior, saya menjadi pemain magang lalu saya disuruh main di level sepakbola tertinggi di Indonesia. Banyak cerita yang baik tentang Om Benny, beliau juga selalu fair dalam sepakbola," kenang Firman dalam wawancara bersama Topskor.

Sejak itu, Firman seolah mengikuti ke mana pun Benny Dollo berlabuh, dari mulai Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta, hingga Sriwijaya FC.

Bahkan saat Benny Dollo menukangi Timnas Indonesia pun, ia kembali mempercaya Firman untuk tampil dalam skuatnya. Firman juga beberapa kali mengemban ban kapten di lengannya. Total ia mencatat lebih dari 60 caps bersama Skuat Garuda.

Firman sudah mengoleksi beberapa gelar juara, di antaranya juara Piala Indonesia 2010, Indonesia Super League 2011 dan 2012 bersama Sriwijaya FC, Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung.

Sementara sebagai individu, ia pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Copa Dji Sam Soe 2005 dan Pemain Terbaik Piala Suzuki AFF 2010.
 


2. Dirindukan Bobotoh dan Persib

Firman Utina saat masih berseragam Persib Bandung.

Firman Utina pernah memperkuat Persib Bandung pada medio 2012-2015. Ia menjadi salah satu pemain yang mengantarkan Persib Bandung juara Liga Super Indonesia tahun 2014 dan Piala Presiden setahun berikutnya.

Beberapa kali Firman didekati oleh memperkuat Persib dan ia sendiri mengaku ingin mengakhiri karier di klub tersebut. Pada awal 2017, ia sempat menjalin komunikasi dengan manajemen Persib. Namun kerja sama itu tak tercapai karena tak ada kesepakatan soal kontrak.

Firman akhirnya menandatangani kontrak dengan Bhayangkara FC. Di penghujung musim Liga 1 ini pun, Bobotoh lagi-lagi memintanya untuk kembali ke Persib musim depan. Termasuk Dirigen Viking, Yana Umar.

"Kalau menurut Mamang mah masih layak. Jangan melihat usianya (35 tahun), tapi lihatlah segudang pengalamannya. Firman Utina adalah pemain yang disegani oleh semua pemain Indonesia. Karakter yang tegas bisa mengayomi pemain muda Persib," kata Yana dikutip dari VikingPersib.

"Setiap berhadapan dengan Firman Utina, musuh pun segan. Mungkin kalian (Bobotoh) pernah lihat reaksi Firman di saat pemain Persib beradu argumen dengan pemain lain," tambahnya.

Sayangnya keinginan Bobotoh tersebut harus kandas karena Firman memutuskan untuk gantung sepatu di musim depan.


3. Ambisi Selanjutnya Setelah Pensiun

Firman Utina memberi arahan pada sesi coaching clini Milo football Championship di Lapangan Bea cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (06/08/15).

Firman Utina membuat keputusan mengejutkan saat menyatakan gantung sepatu pada usia 35 tahun ini. Ia lalu mengungkapkan ambisinya yakni ingin fokus menjadi pelatih.

"Saya tidak mau terlalu fokus terus di bermain bola.  Karena saya juga harus belajar, bagaimana menjadi seorang pelatih," ucap Firman, Minggu (26/11/17).

Namun Firman sadar bahwa menjadi seorang pelatih profesional tidaklah instan. Itupun menjadi alasan mantan pemain Persija Jakarta ini kini membina anak-anak usia dini.

"Jadi sebelum saya jadi pelatih profesional, saya harus belajar dulu membina anak-anak, sehingga saya dapat pengalaman dari bawah sampai ke atas," jelas dia.

"Mudah-mudahan federasi sudah menghapuskan (regulasi pembatasan umur). Tapi saya merasa saatnya saya untuk membangun. Sudah saatnya saya membangun usia dini," tutupnya.

Persib BandungPersita TangerangFirman UtinaTimnas IndonesiaLiga IndonesiaBhayangkara FC

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom