Mafioso Sebut Persebaya Gagal ke Liga 1, Begini Reaksi Manajemen Bajul Ijo
Media sosial belakangan ramai membicarakan mengenai beredarnya sebuah surat kaleng yang berisi coretan atau catatan mengenai tiga tim yang diprediksi lolos ke Liga 1 musim depan. Menariknya, hal itu justru menyeret Persebaya Surabaya, salah satu tim kuat yang disebut tidak akan promosi.
Unggahan foto yang diberi judul Prediksi Mafioso itu memang menarik perhatian. Pasalnya sejauh ini, prediksi mengenai empat tim yang akan bertanding di semifinal Liga 2 sepenuhnya benar. Mulai dari PSMS Medan vs Jawa Tengah (diwakili PSIS Semarang) dan juga Persebaya Surabaya vs Martapura FC.
Sementara untuk tim yang diprediksi lolos, disebut ada tiga tim yang paling berhak yakni PSMS Medan, PSIS Semarang selaku wakil Jawa Tengah dan juga Martapura FC. Sontak hal ini membuat banyak pendukung Persebaya geram, lantaran tim mereka tidak dianggap sehingga muncul isu kalau hal tersebut berasal dari mafia judi sepakbola.
- 4 Calon Rising Star Persebaya Surabaya yang Siap Menggebrak Liga 1 2018
- Lakukan Tendangan Berbahaya, Erwin Gutawa Dilarang Tampil Lawan Persebaya
- Semedi Pakai Sesajen Rokok dan Obat Pusing, Warganet Ini Dapat Wangsit Persebaya Lolos Liga 1
- Heboh 'Prediksi Mafioso' Sebut Persebaya Tak Lolos ke Liga 1, Percaya?
- Jelang Laga Persebaya, Jalur Kereta Bandung Longsor
Namun, keadaan tersebut tidak diambil pusing oleh manajemen Persebaya Surabaya. Mereka memilih hanya fokus dan mempersiapkan tim menuju babak semifinal yang akan digelar Sabtu (25/11/17) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.
"Kita dari manajemen no comment soal itu," ucap Media Officer Persebaya, Roky Maghbal saat dihubungi INDOSPORT.
Tentu saja, surat kaleng mengenai prediksi mafioso tersebut tidak ada hubungannya dengan pertandingan semifinal nanti. Namun, dalam sepakbola bukan rahasia umum lagi kalau ada pertaruhan judi atau match fixing yang kerap terjadi.
Sebagai tim profesional, sebaiknya keempat tim yang akan bermain di semifinal menunjukkan sportifitas. Para pemain hingga suporter harus bisa menerima kemenangan maupun kekalahan yang terjadi di akhir laga.