Tentang Kuota Pemain Asing, Arema Setuju Dengan Usul MU
Kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 Indonesia telah usai pada 12 November 2017 lalu. Bhayangkara FC telah ditetapkan sebagai jawara Liga 1. Sedangkan Arema FC harus mengakhiri musim di posisi sembilan.
Terlepas dari hal tersebut, Manajer Arema FC Ruddy Widodo menanggapi wacana penambahan kuota pemain asing asal ASEAN (Asia Tenggara) yang sedang digodok untuk musim 2018 mendatang. Menurutnya, manajemen malah sangat senang dengan hal tersebut.
"Daripada menerapkan kuota pemain asing 2+1+1 dengan marquee player seperti musim lalu, lebih baik memakai regulasi 3+1+1 seperti Malaysia, meski sifatnya tidak wajib, jujur marquee player itu memberatkan klub, apalagi jika kontribusinya kurang," kata Ruddy seperti dilansir wearemania.net.
Pasalnya regulasi tersebut telah diresmikan di kompetisi Liga Super Malaysia. Di mana kuota tersebut berisi pemain asing non Asia (termasuk Australia), satu pemain Asia, dan satu pemain ASEAN.
Selain itu Ruddy juga menyinggung tentang regulasi marquee player. Menurutnya regulaasi tersebut hanya membuat kesenjangan antara klub yang memiliki keuangan sehat dengan yang kurang sehat.
Sehingga dirinya ingin regulasi marquee player dihapuskan dalam pertemuan klub dengan Exco PSSI, Sabtu (25/11/17) mendatang.
"Kalau pun kuota pemain asing asal ASEAN itu nanti jadi diterapkan juga di Liga 1, kami sudah siap, karena Gethuk (pelatih Arema, Joko Susilo) sudah punya pandangan dan sudah berkomunikasi dengan teman-temannya semasa kursus kepelatihan di Thailand," tegasnya.
Sebelumnya suara tentang penghapusan regulasi marquee player juga digaungkan oleh Manajer Madura United Haruna Soemitro beberapa waktu lalu.