x

3 Kejanggalan Pemecatan Indra Sjafri dari Timnas U-19

Rabu, 22 November 2017 15:30 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Rizky Pratama Putra
Indra Sjafri.

Melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen), Ratu Tisha, PSSI secara resmi telah mencopot jabatan Indra sjafri dari kursi pelatih Timnas U-19. 

Hal itu diumumkan melalui konferensi pers yang dilakukan di gedung PSSI, pada Selasa (21/11/17) sore WIB, yang juga dihadiri oleh Coach Indra.

"PSSI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Indra Sjafri yang selama ini bekerja keras bersama Timnas U-19," kata Tisha.

Kendati demikian, PSSI tetap akan menggunakan jasa mantan pelatih Bali United itu untuk tugas yang berbeda, yakni di sektor pengembangan sepakbola muda. Kontrak Indra sendiri baru akan habis Desember 2017.

Baca Juga

Namun, banyak publik yang mempertanyakan dasar atas keputusan pemecatan ini. Salah satunya adalah mantan pemain Timnas Indonesia era 2000-an sekaligus pengamat sepak bola Tanah Air, Supriyono. Menurutnya, langkah PSSI untuk mencopot masa bakti Indra Sjafri terbilang gegabah.

Preskon pengumuman pencopotan Indra Sjafri dari pelatih Timnas U-19.

“Pertanyaannya, dasar pemecatan ini apa, sih? Kalau berkaca kepada kekalahan melawan Korea dan Malaysia, ya, wajar karena tahapan yang diberikan oleh Coach Indra kepada pemain belum sampai ke sana," kata Supriyono seperti dikutip dari Kumparan.

"Saya rasa masih terlalu dini lah, masih ada kesempatan untuk bongkar pasang pemain ‘kan, waktunya masih panjang kok, hingga Oktober ‘kan masih bisa banyak persiapan," tegasnya.

Lantas, kejanggalan apa lagi yang akhirnya membuat PSSI akhirnya memecat Indra Sjafri? Berikut INDOSPORT coba merangkumnya:


1. Rapor Indra Sjafri Bersama Timnas U-19

Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Indra Sjafri.

PSSI telah resmi mencopot Indra Sjafri dari posisi pelatih kepala Timnas U-19 pada Selasa (21/11/17). Disinyalir kuat, performa buruk yang diraih Timnas U-19 membuat Indra tak dipercaya lagi menukangi tim itu.

Namun, apakah demikian? Dari 18 pertandingan Timnas U-19 bersama Coach Indra sepanjang tahun 2017 ini, tidak buruk-buruk banget. Indra berhasil mempersembahkan 9 kemenangan, 2 imbang dan, 7 kekalahan.

Statistik Indra Sjafri bersama Timnas Indonesia U-19 di tahun 2017.

Jika melihat statistik tersebut, Egy Maulana dkk memang belum masuk kategori memuaskan. Namun, hal itu bisa ia perbaiki mengingat tahapan program Coach Indra belum mencapai peak performance, menurut Supriyono.

"Oke, kalau melihat hasil sepulangnya dari Korea (Selatan) lalu itu ‘kan hanya sebatas formalitas dengan tujuan menganalisis kekuatan tim lawan dan intinya adalah ada tahapan dan program yang saya pikir Coach Indra belum hingga peak-nya," kata mantan pemain Timnas Indonesia era 2000-an itu.


2. Kedekatan Emosional Pemain

Pemain Timnas U-19 berselebrasi.

Gangguan eksternal yakni pemecatan Indra Sjafri tentu bisa mempengaruhi mental para pemain Timnas Indonesia U-19, dalam melakukan persiapan dan berbenah untuk ajang Piala Asia U-19 2018 mendatang.

Apalagi, sebagian pemain juga merasa sudah nyaman dengan gaya pelatih Coach Indra. Tak hanya itu, kerangka tim Timnas U-19 saat ini juga hasil temuan bakat-bakat dari Indra. Hal itu bisa dilihat dari reaksi para penggawa Skuat Garuda Nusantara yang masih ingin dilatih oleh pria asal Sumatera Barat tersebut.

Melalui fitur Instagram Story, Egy tampak mengunggah fotonya saat bersama Indra Sjafri. Egy memposting fotonya saat awal bakatnya ditemukan oleh Indra yang dikenal gemar blusukan ke daerah-daerah untuk mencari bakat pemain muda.

Egy Maulana Vikri.

Selain Egy, pemain lainnya yang sudah merasa nyaman adalah Rifad Marasabessy, yang merupakan bagian dari skuat Indra di ajang Kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu.

“Kalau saya di Timnas, senang sekali dengan pemahaman bermain bola coach Indra, itu bagus benar, dan kami merasa nyaman. Dari sisi pemahaman bermain bolanya bagus,” kata Rifad.

“Menurut saya coach Indra pelatih yang bagus. Alhamdulillah di timnas selama ini, dia memberikan pemahaman bola yang baik bagi saya, banyak juga masukan yang baik dari dia seperti tentang cara saya bermain bola.”


3. Stabilitas Penggawa Timnas U-19

Saddil Ramdani berpelukan dengan Indra Sjafri.

Gangguan eksternal yakni pemecatan Indra Sjafri tentu bisa mempengaruhi kestabilan internal di Timnas Indonesia U-19, dalam menerapkan program dan melakukan persiapan untuk ajang Piala AFF U-18 dan Piala Asia U-19 2018 mendatang.

Apalagi mantan pelatih Bali United itu masih perlu waktu untuk menentukan pemain idealnya. Bisa saja program yang diterapkan oleh Indra, baru mencapai 40 persen, sebab para pemain yang baru bergabung pun belum genap setahun, oleh karenanya untuk mencapai 100 persen butuh waktu yang tidak sebentar.

Baca Juga

Ketika pemusatan latihan di Yogyakarta di bulan Agustus lalu, Indra telah menyebutkan bahwa tujuan utamanya bukan juara, melainkan menciptakan bibit baru untuk regenerasi Timnas Indonesia.

“Harapan saya adalah bisa meregenerasi pemain baru untuk sepak bola Indonesia, itu jauh lebih penting,” ujar Indra Sjafri.

Apa yang dikatakan Coach Indra sangat wajar, pasalnya sepakbola level junior tidak seharusnya berorientasi terhadap hasil akhir. Padahal, hal ini juga menjadi prinsip dari PSSI seperti yang dikatakan oleh Sekjennya, Ratu Tisha pada Selasa (22/11/17).

"Perlu diingat karena ini Timnas usia muda, maka kami ingin mencari pelatih yang sesuai dengan filanesia (filosofi sepakbola Indonesia) kita. Jadi masih fokus pada area pembinaan. Bukan soal performance dan achievment," jelas Tisha.

Bukankah PSSI sedang melakukan standar ganda?

PSSIIndra SjafriTimnas u-19Timnas IndonesiaLiga IndonesiaRatu Tisha

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom