MU Tuntut Jatah Pemain Asing Segera 'Ditertibkan'
Kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 Indonesia telah usai pada 12 November 2017 lalu. Bhayangkara FC telah ditetapkan sebagai jawara Liga 1. Sedangkan Madura United hanya bertengger di posisi lima.
Terlepas dari hal tersebut, Manajer Madura United Haruna Soemitro menutut ke PT LIB dan PSSI tentang kuota pemain asing yang berlaga di ajang Liga 1 segera diubah, terutama marquee player.
Menurutnya tidak semua klub yang ada di Indonesia memiliki keuangan yang sangat melimpah. Keberadaan marquee player hanya menguntungkan klub yang keuangannya mapan.
Berbeda sekali dengan klub yang memiliki keuangan tipis. Oleh sebab itu Haruna menuntut supaya aturan kuota pemain asing dikembalikan ke era Indonesia Super League (ISL) dulu.
"Justru itu agar tidak terjadi akal-akalan. Maka kembalikan saja kuota pemain asing 3+1 bukan seperti sekarang yang 2+1+1," ungkap Haruna seperti dinukil JPNN.
"Seperti yang saya katakan tadi, marquee player adalah siapa-siapa pemain yang digaji melebihi salary dan budget cap sehingga bisa transparan dan bersaing," pungkasnya.
Sekadar informasi era ISL dulu setiap klub bisa mendatangkan tiga pemain asing dari negara manapun plus satu pemain asing dari benua Asia, sehingga dikenal 3+1.
Sedangkan regulasi 2+1+1 yang sekarang diterapkan PT LIB dan PSSI adalah dua pemain dari negara manapun bisa dikontrak oleh klub, satu pemain dari Asia, dan satu marquee player.