x

Persib Degradasi, Deretan Klub Ini Bisa Pertahankan Pamor Jawa Barat

Rabu, 8 November 2017 12:54 WIB
Editor: Agus Dwi Witono
Deretan klub yang akan jaga pamor Jawa Barat.

Kisruh yang terjadi dalam laga Persija Jakarta kontra Persib Bandung menyisakan hal yang kurang enak bagi kubu Maung Bandung. Karena dianggap menolak untuk melanjutkan pertandingan, Persib pun menghadapi ancaman terberat, didegradasi secara paksa.

Ancaman itu sesuai dengan pasal 13 Regulasi Liga 1 yang menyebut setiap tim yang terbukti menolak melanjutkan pertandingan bisa diturunkan ke kompetisi yang lebih rendah. Dalam laga kontra Persija, kubu Maung Bandung memang terlihat berhenti dari bertanding, meski belum keluar dari area lapangan.

Andai terdegradasi, pamor Persib yang merupakan klub kebanggaan warga Jawa Barat pun bakal sedikit tergerus. Namun demikian, Jabar merupakan salah satu provinsi yang dikenal memiliki klub-klub sepakbola andal.

Sejumlah klub asal Jabar pernah malang melintang di kancah sepakbola nasional. Terutama di awal era Liga Indonesia. Seperti saat melambungkan nama Mastrans Bandung Raya sebagai jawara Liga Indonesia 1 1995/96.

Mastrans Bandung Raya memang kini sudah tinggal nama. Namun, masih ada sejumlah klub asal Jawa Barat yang siap menggantikan peran Persib andai mereka terdegradasi. Berikut beberapa klub-klub asal Jawa Barat yang siap gantikan pamor Persib.

Baca Juga

1. Persikabo Bogor

Persikabo kini dilatih oleh Raja Isa.

Nama Persikabo Bogor mulai mencuat usai menjuarai Divisi II Liga Indonesia 1994/95. Meski belum mampu menjadi tim elite di kompetisi level nasional, Persikabo mampu menjadi salah satu tim yang diperhitungkan.

Terbukti dua musim kemudian Persikabo mampu tampil di kasta tertinggi sepakbola nasional yang kala itu bernama Divisi Utama. Meski performanya naik turun, Persikabo kini punya modal penting untuk mendapat dukungan penuh. Persikabo punya kandang cukup keren di Stadion Pakansari yang beberapa kali dipakai oleh Timnas Indonesia.

Baca Juga

2. Persikad Depok

Tim kebanggaan Depok, Persikad.

Di awal kelahirannya pada 1990, nama Persikad Depok sempat mencuat cukup tinggi. Klub yang melahirkan bek Timnas Indonesia, M Roby, ini juga sempat diperkuat sejumlah pemain asing. Namun, peraturan pemerintah yang melarang klub sepakbola menggunakan dana APBD membuat nama Persikad sempat tenggelam.

Akhirnya, pada 2016 tanda-tanda kebangkitan Persikad mulai terlihat. Diawali dengan "pembelian" kembali Persikad dari pemerintahan Purwakarta oleh Wali Kota Idris Abdul Shomad hingga kini mampu tampil di Liga 2. Sayang, Persikad belum mampu lolos ke babak 16 Besar Liga 2 2017.

Baca Juga

3. Persika Karawang

Tim Persika Karawang.

Seperti halnya Persikad Depok, Persika Karawang juga gagal lolos ke babak 16 Besar Liga 2 2017. Namun, setidaknya posisi Persika lebih baik dari tim-tim asal Jabar di Grup 2 Liga 2. Persika mengakhiri kompetisi dengan berada di posisi 4 dari 8 tim.

Tim yang bermarkas di Stadion Singaperbangsa, Karawang, ini sudah punya basis massa yang cukup besar. Selain itu, tim yang diarsiteki Robby Darwis tersebut juga sudah cukup dikenal namanya di kalangan pencinta sepakbola di Jawa Barat.

Baca Juga

4. PSGC Ciamis

PSGC Ciamis

PSGC Ciamis juga ikut tampil di Liga 2 2017. Namun, mereka bergabung di Grup 3 bersama tim-tim asal Jawa Tengah. PSGC hanya bisa berada di peringkat 5 klasemen akhir dan tidak lolos ke babak 16 Besar.

Meski belum pernah tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, nama PSGC sudah cukup menjual. Klub yang sering dijadikan tim latih tanding oleh Persib ini sudah mulai dilirik sejumlah sponsor. Nama-nama sponsor seperti Bank BJB, Latifa Skin Care, Dodol Picnic, dan Kabar Priangan sudah menjalin kerjasama sejak 2016.

Baca Juga

5. Persikab Kabupaten Bandung

Skuat Persikab Kabupaten Bandung

Nama Persikab Kabupaten Bandung sempat menjadi klub pesaing utama Persib Bandung di level Divisi Utama beberapa dekade ke belakang. Bahkan tim berjuluk Laskar Dalem Bandung ini sempat menjadi tim yang disegani karena diperkuat sejumlah pemain andal di masa itu.

Seiring aturan pemerintah yang melarang penggunaan dana APBD perjalanan Persikab pun langsung melorot. Tanpa sokongan dana yang mencukupi, Persikab pun seperti hidup segan mati tak mau.

Di era PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, Persikab sempat tampil di level Liga 3. Namun karena persiapan yang kurang matang, Persikab gagal lolos ke babak 16 Besar zona Jawa-Bali.

Baca Juga
Persib BandungPersikaboPersikad 1999PSGC CiamisPersika KarawangLiga IndonesiaLiga 2

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom