Dele Alli: Si Anak Adopsi yang Mencintai Liverpool
Dele Alli, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, Ia adalah penyumbang gol terbanyak bagi kemenangan Spurs dalam laga kontra Real Madrid yang digelar di Stadion Wembley (02/11/17).
Pada menit ke-26, gelandang serang tuan rumah, Dele Alli berhasil membuat pendukung tim London Putih bergemuruh di tribun penonton Stadion Wembley. Alli sukses mengkonversi umpan dari Kierran Trippier menjadi gol. Belum puas mencetak 1 gol ke gawang Real Madrid, Alli kembali Kiko Casilla memungut bola dari gawangnya pada babak kedua.
Pada menit ke-55, Alli mencantumkan namanya di papan skor usai merusak lini pertahanan dari Los Blancos. Sepakannya yang sempat mengenai Sergio Ramos meluncur deras ke gawang Real Madrid.
Berikut ini beberapa fakta menarik yang mungkin tidak kamu ketahui tentang pemain kelahiran Milton Keynes, 21 tahun silam itu.
1. Penggemar Liverpool dan Steven Gerrard
Dele mungkin bermain bagi Tottenham Hotspur namun ia adalah seorang penggemar beratnya Liverpool. Ia lahir di dan tumbuh besar di Keynes, namun kecintaannya pada sepak bola tumbuh bersama "The Red" di Merseyside.
Alli sangat mengidolakan legenda Liverpool, Steven Gerrard. Dalam salah satu wawancaranya dengan Complex, Alli bahkan terang-terangan mengatakan bahwa ia membeli sepatu bola sesuai dengan apa yang dipakai oleh Gerrard pada saat bermain.
Katanya, "Jujur saja, ya, Aku hanya berusaha untuk memakai apa saja yang Steven Gerrard kenakan!"
2. Dele Alli Pernah Diadopsi
Alli memiliki masa kecil yang kelam. Ibunya mengizinkan ia diadopsi ketika ia berusia 13 bulan.
Ia mengakuinya dalam sebuah wawancara dengan "The Sun" bahwa dirinya memiliki masalah dengan narkoba dan alkohol, karena itu ia merasa tepat menjauhkan Alli dari kehidupannya.
Ketika Alli berusia 5 bulan, ia pindah ke Nigeria bersama ayahnya, namun ia segera kembali ke Inggris dan tinggal bersama ibunya.
"Memang jahat membiarakan anakku diadposi, namun itu cara untuk menyelamatkannya. Aku bersyukur karena anakku kembali".
"Ketika ia mencetak gol melawan Prancis, aku sangat bahagia. Anakku berhasil. Aku senang sekali dan sangat bangga untuk apa saja yang telah ia dapatkan".
3. Ditawari Bela Nigeria
Dele Alli merupakan keturunan Nigeria dan memenuhi syarat untuk menjadi seorang warga negara Nigeria. Namun, ia memutuskan untuk bermain untuk Inggris.
Namun, itu tak menyurutkan niat pemain Wimbledon dan Nigeria, John Fashanu, untuk mencoba meyakinkannya mengubah kewarganegaraannya.
Usahanya sia-sia sebab Alli telah memantapkan hatinya bagi Inggris. Dia telah bergabung dengan timnas Inggirs U-17 pada tahun 2012 silam.
Performanya yang ciamik nan apik bersama Spurs membuat Timnas Inggris memanggilnya bergabung.
Dia menjawab panggilan Timnas tersebut dengan mencetak gol pada laga melawan Prancis dan sejak saat itu ia kian matang, kuat, dan berkembang.
4. Debut Dele Alli
Tak ada yang dapat menyangkal talenta luar biasa yang dimiliki oleh Alli, dan ia membuat setiap orang sadar tentang hal itu lewat penampilannya melawan Madrid.
Manager Spurs, Mauricio Pochettino, yang sejak semula sadar akan telenta Alli tidak menyia-nyiakannya.
Ia memberikan kesempatan bermain kepada Alli setelah ia kembali ke Spurs dari status pinjaman.
Bermain melawan klub-klub divisi rendah seperti Fleetwood dan tiba-tiba dimainkan melawan klub besar seperti Madrid tentunya dapat membuat mental seseorang terintimidasi, namun tidak bagi Alli.
Ia tidak membiarkan situasi dan nama besar mengintimidasinya.
Ia menunjukkan kepada 70 ribu penonton di Allianz Arena yang menyaksikan laga persahabatan itu betapa dia lebih hebat dari bekas seniornya, Luka Modric.