Persijap Sukses Uji Cobakan Tiket Online
Persijap Jepara terus melakukan persiapan guna menghadapi kompetisi musim 2018. Mulai dari persiapan tim, seleksi pemain, hingga persiapan manajerial terus dilakukan oleh tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut.
Salah satu yang dilakukan oleh Persijap Jepara adalah menyiapkan platform untuk menjual tiket pertandingan secara online. Dengan sistem online, nantinya para pecinta sepakbola Jepara tidak perlu lagi repot antre ke stadion untuk membeli tiket.
Mereka tinggal mengakses situs resmi Persijap Jepara untuk membeli tiket pertandingan. Caranya pun cukup mudah. Suporter tinggal memasukkan data diri mereka dan membayar harga tiket dengan mentransfer ke rekening yang sudah disediakan. Setelah mendapatkan kode booking nantinya bisa ditukarkan dengan tiket resmi yang dicetak di stadion.
CEO Persijap Jepara, Esti Puji Lestari, mengatakan uji coba penjualan tiket online sudah dilakukan pada Jumat (20/10/17) sore. Uji coba penjualan tiket itu bertepatan dengan pertandingan persahabatan antara Persijap Jepara dengan Persis Solo GR.
Uji coba yang dilakukan itu dinilai sukses dan nantinya bisa diterapkan dalam penjualan tiket Persijap musim depan. Sistem penjualan tiket secara online tersebut dilakukan untuk meminimalkan antrean pembelian tiket di stadion.
Tidak hanya itu saja, pembelian tiket secara online juga bisa mengurangi kehadiran para calo tiket. Sistem tiket secara online itu dinilai lebih aman dari sistem sebelumnya. Pasalnya, dalam tiket yang tercetak akan ada QR Code unik. Ketika masuk ke dalam stadion kode itu akan dipindai terlebih dahulu oleh petugas. Jika tiket itu palsu maka tidak akan lolos ketika dipindai melalui alat khusus tersebut.
"Ini untuk memudahkan suporter dalam mendapatkan tiket. Ini juga bukti keseriusan Persijap Jepara untuk menghadapi musim 2018," ucap Esti kepada INDOSPORT.
Seperti diketahui, Persijap Jepara selalu memberikan inovasi dalam penjualan tiket. Pada musim 2017 lalu Persijap sudah mulai menggunakan tiket gelang yang dinilai cukup aman dari pemalsuan. Padahal, sejumlah tim peserta Liga 1 maupun Liga 2 masih banyak yang menggunakan tiket manual dalam setiap penyelenggaraan pertandingan mereka.