Awalnya Benci, Kini Si Manis Risnah Mayliana Jatuh Cinta kepada Persija Jakarta
Risnah Mayliana tidak pernah menyangka akan menjadi suporter Persija Jakarta perempuan. Bahkan, mojang berusia 19 tahun tersebut sempat membenci Macan Kemayoran, julukan Persija, karena perilaku negatif suporternya.
Namun seiring berjalannya waktu, pandangan Risnah tersebut mulai berubah. Kini, dia bersumpah mencintai Persija hingga akhir hayat.
Faktor utama yang membuat Risnah jatuh hati kepada Persija adalah sang ayah. Mahasiswi semester satu Universitas Indrapasta itu bercerita, perjumpaan dengan Macan Kemayoran terjadi pada 2012 lalu.
“Pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/12, saya menyaksikan Persija untuk pertama kali dengan keluarga menghadapi Mitra Kukar. Ayah yang mengenalkan saya dengan sepakbola. Awalnya saya tidak suka dengan Persija. Bahkan, terkesan benci karena tingkah laku suporternya. Apalagi waktu pertama kali menonton, saya juga sempat terdorong-dorong,” buka Risnah ketika dihubungi INDOSPORT.
“Tapi setelah pulang ke rumah, hati saya sempat resah. Saya seperti kehilangan keluarga, suara gemuruh yang begitu kencang serta gerakan-gerakan yang begitu indah. Saya jatuh cinta dengan itu semua,” ujarnya.
Perempuan kelahiran Jakarta, 30 Mei 1998 tersebut menunjuk seorang pemain Macan Kemayoran yang amat digemarinya. Tak lain dan tidak bukan adalah sang kapten, Ismed Sofyan.
“Setelah itu, saya kembali menonton Persija melawan Persipura pada 2012 lalu. Kali ini tidak bersama keluarga, tapi nekat membawa sepeda motor bersama sepupu perempuan. Mulai dari situ lah saya terus mencoba untuk menonton dan sebisa apapun mendukung Persija,” kata Risnah.
Mahasiswi jurusan Teknik Informatika tersebut tidak malu untuk berkisah soal kenangan manis maupun pahit ketika mendukung Persija berlaga. Perempuan yang hobi menggambar ini mengaku tidak akan lupa pada momen ketika skuat ibu kota memberikan rasa terima kasih kepada suporter selepas pertandingan.
“Saya lupa kapan dan lawan apa, tapi saat itu seluruh pemain Persija menghampiri suporter dan memberi sambutan hangat mengelilingi lapangan sambil bertepuk tangan. Di situ saya bangga menjadi suporter Persija,” urai Risnah.
Merujuk dari pernyataan Risnah, tidak salah kejadian itu berlangsung saat Persija menggelar partai persahabata melawan klub Liga Spanyol, Espanyol pada Juli lalu. Selepas laga, skuat Macan Kemayoran bernyanyi bersama dengan seisi penonton yang memadati Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
“Kalau kisah pahit itu waktu Persija lawan Persipura pada pekan ke-13 Liga 1. Waktu itu pertandingan kick off pukul 18:30 WIB. Tapi saya telat karena hadir pukul 18:20 WIB. Pas saya mau masuk, pintu gerbangnya cukup kecil dan petugas penjaga menutup pintu gerbang. Di situ saya terdesak bahkan hampir terinjak bahkan mau pingsan. Tapi alhamdulillah dikasih minum sama penonton lain dan kembali fit,” pungkas Risnah.