Cinta Tanah Air, 6 Jersey Klub Indonesia Bertemakan Batik
Tepat hari ini, tanggal 02 Oktober 2017, masyarakat Indonesia memperingati Hari Batik Nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden No. 33 tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional.
Sleain itu, PBB melalui bidang yang mengurusi kebudayaan, UNESCO, menetapkan batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada Oktober 2013 lalu.
Seiring makin populernya batik, membuat para produsen kerajinan kain tradisional Indonesia ini berlomba membuat pakian bermotif batik. Salah satunya potensi yang dilirik untuk meraup keuntungan dan sakaligus mengkampanyekan batik adalah sepakbola.
Banyak apparel olahraga yang menjadi penyuplai resmi jersey tim-tim Liga Indonesia memasukan motif batik pada jerseynya.
Lalu, klub-klub mana sajakah di Indonesia yang sering kali memadukan kain batik di dalam jersey mereka? Berikut beberapa jersey bertema batik di Indonesia yang telah dirangkum oleh tim INDOSPORT:
1. Sriwijaya FC
Juara dua kali Liga Indonesia ini acap kali memadukan motif batik Palembang di jersey Sriwijaya FC. Salah satunya adalah jersey tahun 2015.
Saat itu, tim Laskar Wong Kito meluncurkan tiga jersey untuk ISL musim 2015 yakni kuning, hitam dan terakhir abu-abu.
Lebih lanjut, Marketing dan Promosi Sriwijaya FC saat itu, Nirmala Dewi menjabarkan, di bagian depan jersey bertulisan nama sponsor dan logo SFC. Sedangkan di bagian belakang ada nomor dan nama para pemain.
"Di bagian depan ada logo Sriwijaya FC dan kita kontras dengan batik Palembang," ujarnya.
2. Semen Padang
Motif batik khas kain songket Padang disisipkan pada jersey Semen Padang FC mulai Divisi Utama 2009/2010 hingga IPL 2013. Pada musim ini, Semen Padang tak lagi menggunakan jersey motif batik pada jerseynya untuk bermain di kompetisi Liga 1.
Motif songket bisa dibilang sebagai motif kain yang paling luas cakupan dikampanyekan klub Indonesia, dikarenakan saat bersama songket Semen Padang FC dan Sriwijaya FC selain bermain di kompetisi Indonesia juga berkiprah di kompetisi Liga Champions Asia 2013.
Kala itu kompetisi sepakbola Indonesia tengah dilanda konflik dengan munculnya dualisme liga yang berimbans polemik siapa yang berhak mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia 2013 antara Sriwijaya FC yang menjuarai Liga Super Indonesia atau Semen Padang yang juara Liga Prima Indonesia. Namun, FIFA telah menujuk Semen Padang yang berhak main di ACL 2013 karena bermain dibawah liga resmi yang diakui FIFA.
3. PSIM Yogyakarta
Pada musim 2011/12, PSIM Yogyakarta juga memadukan kain batik pada jersey mereka. Jersey milik PSIM juga didominasi warna biru dihiasi ornamen batik parang dengan warna yang sama. Ornamen batik di jersey PSIM lebih dominan di kedua lengan dan tidak dengan warna latar yang mencolok.
Seperti diketahui motif batik parang yang melekat di jersey biru PSIM dipilih sebagai simbol perjuangan ksatria jaman dulu saat mempertahankan negara.
"Motif batik parang akan lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Sekarang tak hanya di lengan saja motif parangnya, ada juga dibagian tengah baju," kata Sekretaris PSIM Yogyakarta, Jarot Sri Kastawa dikutip dari Tribunnews (01/05/14).
4. Persiba Bantul
Persib Bantul menyematkan motif batik pada jersey mereka untuk kompetisi IPL 2013 lalu. Diproduksi oleh apparel lokal, Reds Warung Merch.
Secara garis besar, desain kostum terbaru Persiba Bantul ini tetap didominasi warna merah (untuk kostum kandang), putih (untuk kostum tandang), serta biru (untuk kostum penjaga gawang), dengan sedikit sentuhan corak batik, serta tulisan “KR”.
Batik truntum ialah motif batik yang dipilih untuk “mewarnai” jersey Laskar Sultan Agung ini. Pemilihan motif ini didasarkan karena motif batik ini mengandung arti persatuan yang kuat.
5. Persis Solo
Meski tak terlalu mencolok seperti jersey klub-klub liga Indonesia bertema batik lainnya, pada musim 2015 Persis Solo juga ikut menyematkan motif batik di jersey mereka.
Pada dua jersey Persis Solo untuk tandang dan kandang terdapat corak batik yang menampakkan ciri Kota Solo sebagai sentra batik Tanah Air.
“Prosesnya cukup lama untuk bisa memasukkan batik ke dalam jersey sepak bola. Karena kami tak bisa begitu saja memasukkan motif jersey yang saat ini sudah ada. Akhirnya setelah diperkenalkan, respon masyarakat sangat positif." kata Hery selaku bos Primavera yang saat itu sebagai apparel resmi jersey Persis SOlo (17/4/2015).
6. Barito Putera
Dari Kalimantan Selatan, Banjarmasin, ada Sasirangan kain hasil kerajinan tradisional suku Banjar. Seringkali disebut dengan Batik Sasirangan.
Arti kata sasirangan sendiri di ambil dari kata “sa” yang berarti “satu” dan “sirang” yang berarti “jelujur”. Tentu berbeda cara pembuatannya dengan Batik yang dibuat dengan menuliskan pola batik dengan cairan malam menggunakan canting.
Motif kain sasirangan dipergunakan oleh Barito Putera pada jersey mereka untuk ISL 2015. Selain itu Martapura FC juga menggunakan motif kain khas masyarakat suku Banjar ini pada jerseynya di tahun 2015.