7 Pemain Muda yang Kunci Starter Setelah Regulasi Dihapus
Perhelatan SEA Games 2017 di Malaysia membuat regulasi pemain muda Gojek Traveloka Liga 1 ditangguhkan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi memutuskan untuk menghapuskan sementara waktu kewajiban setiap peserta memainkan tiga pemain yang berusia di bawah 23 tahun sebagai starter. Mengingat, banyaknya pemain muda yang dipanggil untuk membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 di SEA Games 2017.
Selepas pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, PT LIB tak kunjung mengembalikkan regulasi pemain muda di Liga 1. Pada akhirnya, peraturan tersebut resmi ditiadakan.
Banyak pemain muda yang memanfaatkan regulasi sebagai ajang unjuk gigi. Tapi, setelah dihilangkannya peraturan itu, pemain muda tersebut kembali ke habitatnya yang asli. Yaitu, penghuni bangku cadangan.
Regulasi pemain muda seringkali dianggap sebagai titik terlemah suatu tim. Namun terkadang, tak melulu merugikan permainan di atas lapangan. Sebagai contoh, Bhayangkara FC (BFC). Klub milik kepolisian tersebut malah sukses menerapkan pemain muda sebagai starter. Terbukti, tim berjuluk The Guardian tersebut anteng di puncak klasemen sementara. Biangnya siapa lagi kalau bukan deretan wonderkid gemilang BFC.
Selain itu, banyak klub yang belum siap dengan regulasi pemain muda. Contohnya Persija Jakarta. Tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut memiliki limpahan pemain muda. Akan tetapi, kualitasnya belum siap untuk bersaing di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia.
Selepas peraturan tiga pemain muda sebagai starter plus dua menjadi cadangan dihilangkan, banyak pemain muda kehilangan posisinya. Bahkan sebagian dari mereka, tidak jarang tersingkir dari Daftar Susunan Pemain (DSP) timnya masing-masing.
Akan tetapi, tidak sedikit juga dari deretan pemain muda yang berhasil mempertahankan tempatnya di tim. Biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor. Selain kualitas yang baik, pemain muda tersebut tidak memiliki pesaing di posisinya. Bahkan, sampai memerankan nyawa permainan timnya.
INDOSPORT mencoba meringkas lima pemain U-23 yang berhasil mempertahankan posisinya sebagai starter selepas regulasi pemain muda dihapus. Berikut sajiannya kepada para pembaca setia:
1. Awan Setho (20) - Bhayangkara FC
Bhayangkara FC sempat pusing bukan kepalang saat kiper utamanya, Wahyu Tri Nugroho divonis cedera panjang. Mau tidak mau, The Guardian memanggil pulang Awan Setho Raharjo dari PSIS Semarang.
Penjaga gawang berusia 20 tahun tersebut menjawab kepercayaan pelatih Simon McMenemy dengan baik. Sejak bergabung pada pekan ke-8 Liga 1, Awan telah bermain sebanyak 19 pertandingan dan kebobolan dengan jumlah yang sama.
2. Ricky Fajrin (22) - Bali United
Tidak ada regulasi pemain muda pun, Ricky Fajrin sudah mengunci pos bek kiri Bali United. Penampilan apiknya bersama tim berjuluk Serdadu Tridatu sejak musim lalu pun berhadiah panggilan Timnas U-22 untuk SEA Games 2017.
Bersama Garuda Muda, julukan Timnas U-22, Ricky bertranformasi sebagai pemain multifungsi. Terkadang bermain untuk bek kiri, tidak jarang menghuni bek tengah.
Sekembalinya ke Bali United, Ricky langsung menjadi andalan pelatih Widodo C. Putro. Di tengah kesibukannya bersama Garuda Muda, Ricky masih sempat mengoleksi sebelas partai bersama Serdadu Tridatu. Saat ini, pemain berusia 22 tahun tersebut berhasil membawa Bali United bercokol di peringkat kedua klasemen sementara.
3. Rezaldi Hehanussa (21) - Persija Jakarta
Sempat diragukan di masa persiapan tim karena pengalamannya yang kurang, Rezaldi Hehanussa benar-benar berubah di awal musim. Bek Persija Jakarta itu menjadi pilihan pertama pelatih Stefano Cugurra Teco di pos bek kiri.
Penampilan konsisten Bule, karib dia disapa, berbuah lirikan pelatih Timnas U-22, Luis Milla Aspas. Bahkan, Bule sampai bisa menyingkirkan Ricky Fajrin dari starter Garuda Muda.
Pulang dari SEA Games 2017, Bule mendapat saingan baru dari pemain anyar Macan Kemayoran, julukan Persija, Michael Orah. Namun, Teco tetap memercayai Bule ketimbang Orah yang lebih senior darinya. Bukti dari kualitas Bule yang terus meningkat.
4. Evan Dimas (22) - Bhayangkara FC
Tidak ada yang meragukan kualitas Evan Dimas Darmono sebagai seorang starter. Sekalipun dengan tidak adanya regulasi pemain muda.
Usai tampil di SEA Games 2017, Evan kembali merebut posisi inti di Bhayangkara FC. Tiga belas pertandingan telah ia bukukan dengan torehan satu gol dan tiga assists.
5. Febri Hariyadi (21) - Persib Bandung
Sayap kanan Persib Bandung langsung miliki Febri Hariyadi sedari awal musim. Posisi pemain berusia 21 tahun tersebut tetap aman meskipun regulasi pemain muda ditiadakan.
Seiring pergantian pelatih Persib dari Djajang Nurdjaman ke Herrie Setyawan dan Emral Abus, status Febri masih tetap pemain inti. Kendati tidak banyak bermain karena membela Timnas U-22, kontribusi Febri cukup oke. Dari 13 pertandingan, pemain yang karib disapa Bow itu mencatatkan dua gol dan empat assists.
6. Septian David Maulana (21) - Mitra Kukar
Salah satu pemain muda yang underrated dan sering beredar di bawah radar. Septian David Maulana menjadi nyawan Mitra Kukar dalam dua musim belakangan.
Telat mendapat panggilan masuk Timnas U-22 bukan menjadi halangan Septian memikat Milla dengan cepat. Alhasil, posisi starter dia dapatkan di SEA Games 2017.
Posisinya dalam skema Garuda Muda pun berubah. Biasa menyisir sayap kiri di Naga Mekes, julukan Mitra, Septian dijadikan gelandang serang oleh Milla sepanjang turnamen.
Pulang ke Tenggarong, pemain berusia 21 tahun tersebut kembali ke habitat aslinya sebagai gelandang sayap kiri. Dia pun nyaman dengan menorehkan 13 pertandingan serta mengukir dua gol dan lima assists.
7. Ilham Udin Armaiyn (21) - Bhayangkara FC
Meragukan Ilham Udin Armaiyn sebagai pemain muda terbaik Liga 1 saat ini adalah sikap yang keliru. Berdasarkan statistik, penyerang berusia 21 tahun tersebut membukukan catatan paling top.
Delapan gol sudah disarangkan pemain asal Maluku Utara tersebut dari 23 penampilan bersama Bhayangkara FC. Ilham Udin juga menyandang sebagai top skor tim.
Yang kurang dari Ilham Udin adalah panggilan Timnas U-22 maupun senior. SEA Games 2017 dinikmatinya dari layar televisi.
Membawa Bhayangkara FC ke tangga teratas klasemen sementara menjadi bukti tokcernya penampilan Ilham Udin. Performa oke jebolan Timnas U-19 tersebut seakan membuktikan bahwa keputusan Milla tidak mengikutsertakannya di SEA Games 2017 adalah kesalahan fatal.