Soal Aksi Lempar Botol, Ini Respons Arema dan Madura United
Tingginya tensi Derby Jatim antara Madura United kontra Arema FC, turut memancing emosi ribuan suporter yang memadati tribun Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura semalam.
Aksi kurang sportif dilakukan suporter MU, terutama di tribun utara. Setiap kali pemain Arema mengambil sepak pojok atau lemparan ke dalam, para suporter MU melakukan tindakan kurang terpuji, dengan melempar botol air mineral ke dalam lapangan.
Akibatnya, laga tersebut sempat terhenti hingga beberapa menit. Beruntung pihak Panpel Madura United bertindak sigap dengan langsung meneriakkan imbauan agar suporter bersikap tenang, demi kelancaran akan jalannya pertandingan.
Pasca pertandingan, kubu Singo Edan pun memberikan pernyataan terkait aksi tersebut. Junda Irawan mengatakan bahwa lemparan botol yang dilakukan oleh suporter tuan rumah dan imbauan Panpel MU kepada para suporter untuk bersikap tenang, tidak mampu mengubah jalannya pertandingan.
"Tapi hal itu tidak memengaruhi hasil pertandingan, di mana kami tidak bisa meraih tiga poin," tutur pemain bertahan Arema FC, Junda Irawan.
Arema pun seolah tak henti-hentinya bermain dengan tekanan suporter yang tinggi. Aksi melempar botol itu pun terus berlangsung di babak kedua.
"Kami tegaskan, mau (suporter melakukan aksi) lempar jamrah, lempar batu, lempar botol, silakan. Kami tidak terpengaruh hal itu," ujar sang pelatih, Joko Susilo, menimpali.
Sementara kubu Madura United berdalih, aksi lempar botol merupakan hal yang wajar terjadi. Di sisi lain, tindakan yang mencederai sportivitas itu juga menggambarkan tentang militansi dan kecintaan suporter kepada klub kesayangannya.
"Saya kira itu wajar. Mungkin suporter sangat merindukan kemenangan bagi tim ini," kata bintang kemenangan MU, Slamet Nurcahyo, yang membobol gawang Arema di menit 54 dan 82.
"Saya harap, suporter untuk lebih sabar. Kami sebagai pemain, maunya juga menang," Slamet menuturkan.
Tak pelak, aksi kurang simpatik itu pun berisiko menghadirkan sanksi dari komisi disiplin PSSI, yang berujung pada denda hingga puluhan juta rupiah.
"Saya berharap, jangan ada lagi lempar-lemparan botol. Terus dukung Madura United," imbuh gelandang yang juga pernah berlaga bersama PSS Sleman dan Persiba Bantul tersebut.